Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona dan Uji Coba Pengencer Darah pada Pasien Covid-19...

Kompas.com - 11/09/2020, 09:05 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - National Institutes of Health (NIH) diketahui telah meluncurkan dua dari tiga uji klinis tahap akhir untuk menguji keefektifan dan keamanan berbagai jenis pengencer darah dalam mengobati pasien Covid-19 pada orang dewasa.

Ketiga uji coba dijalankan di bawah program Operation Warp Speed pemerintah AS, dengan tujuan mempercepat pengembangan, pembuatan, dan distribusi vaksin atau obat-obatan melawan virus corona.

Sebagai tambahan informasi, pembekuan darah di seluruh tubuh orang dengan Covid-19 menjadi salah satu dari banyak efek yang mengancam jiwa.

Baca juga: Update Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia, dari Rusia hingga Inggris

Pembekuan darah dapat menyebabkan komplikasi lain seperti serangan jantung, stroke, dan penyumbatan pembuluh darah di paru-paru.

"Saat ini tidak ada standar perawatan untuk antikoagulasi pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, dan sangat dibutuhkan bukti klinis untuk petunjuk praktik," kata Direktur NIH Francis Collins seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/9/2020).

Para peneliti memulai uji coba terpisah yang menguji pengencer darah pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan orang dengan Covid-19 yang belum mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Daftar Zona Merah Covid-19 di Indonesia, Bali Terbanyak dengan 8 Kabupaten/Kota

Dosis rendah

Calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech dipamerkan di China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) di Beijing, Minggu (6/9/2020).AFP/NOEL CELIS Calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech dipamerkan di China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) di Beijing, Minggu (6/9/2020).

Orang dengan Covid-19 yang belum dirawat di rumah sakit mendapatkan suntikan plasebo, aspirin, atau pengencer darah Eliquis dalam dosis rendah atau terapeutik Bristol-Myers Squibb Co dan Pfizer Inc.

Sementara, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit menerima berbagai dosis hepari sebagai pengujian keamanan dan efektivitas pengencer darah generik dalam mencegah pembekuan darah.

Uji coba ketiga yang akan dimulai difokuskan pada pasien Covid-19 yang sudah dipulangkan dari rumah sakit setelah mendapatkan perawatan.

Pasien yang akan diuji berada dalam kondisi sedang hingga parah.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Tinggi, Bagaimana Kondisi di Asia Tenggara?

Melansir worldometers, Jumat (11/9/2020) pukul 06.45 WIB, virus corona telah menginfeksi 28.312.986 orang secara global, dengan 20.325.634 orang sudah sembuh.

Adapun kasus kematian di seluruh dunia mencapai 913.077 kasus.

Berikut lima negara di dunia dengan kasus terbanyak:

1. Amerika Serikat

Ilustrasi karantina virus corona, Covid-19Shutterstock Ilustrasi karantina virus corona, Covid-19

Amerika Serikat menjadi negara yang melaporkan kasus infeksi terbanyak di dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com