KOMPAS.com - Hari ini 75 tahun lalu, tepatnya 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Detik-detik proklamasi 17 Agustus 1945 didahului dengan beberapa peristiwa penting.
Beberapa hari menjelang proklamasi terjadi peristiwa Rengasdengklok yang ditandai menyerahnya Jepang kepada Sekutu, hingga penyusunan naskah proklamasi.
Jepang lumpuh karena hantaman bom atom pada 9 Agustus 1945 di Kota Nagasaki. Mereka menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.
Awalnya, kemerdekaan Indonesia akan dihadiahkan oleh Jepang dengan dibentuknya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Ir. Soekarno juga sudah memiliki pandangan sendiri akan memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Akan tetapi, dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu membuat sekelompok orang ingin kemerdekaan Indonesia disegerakan tanpa menunggu keputusan Jepang.
Hal itu menimbulkan perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda yang terdiri atas beberapa perkumpulan.
Golongan muda ingin kemerdekaan segera diproklamasikan. Sebaliknya, golongan tua tidak sepakat karena tidak ingin ada pertumpahan darah, mengingat anggota pasukan Jepang di Indonesia masih banyak.
Hal tersebut berlanjut pada penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta oleh sekelompok pemuda.
Soekarno-Hatta diculik pada 16 Agustus 1945 dan dibawa ke Rengasdengklok, sebuah kota kecil dekat Karawang.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok
Menurut Soekarno, angka 17 adalah angka yang suci. Saat itu, Agustus merupakan bulan suci Ramadhan.
Selain itu, 17 Agustus 1945 bertepatan dengan hari Jumat yang dipercaya sebagai hari suci.
Sementara itu, di Jakarta, Achmad Soebardjo dari golongan tua dan Wikana dari golongan muda membicarakan kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan di Jakarta.