Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Jalur Kereta Api Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi

Kompas.com - 10/08/2020, 11:03 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 153 tahun yang lalu, tepatnya 10 Agustus 1867, jalur kereta api pertama di Indonesia resmi beroperasi.

Jalur kereta api ini menghubungkan Stasiun Samarang di Semarang, Jawa Tengah dengan Stasiun Tangoeng, kini disebut Tanggung, di Grobogan, Jawa Tengah.

Pembangunan jalur kereta api sepanjang 25 kilometer ini dilaksanakan oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), kantor perkeretaapian pertama di Indonesia yang terletak di Semarang.

Kereta Semarang–Tanggung beroperasi dua kali sehari, pagi dan sore hari dengan waktu tempuh selama 1 jam.

Kereta berangkat dari Stasiun Semarang pada pagi hari pukul 07.00 dan akan tiba di Stasiun Tanggung pada pukul 08.00 pagi.

Sementara, pada sore harinya, kereta berangkat pada pukul 16.00 dari Stasiun Tanggung dan tiba pada pukul 17.00 di Stasiun Semarang.

Pada masa itu, NIS memberlakukan harga tiket kereta yang bervariasi, yaitu mulai dari 0,45 gulden, 1,5 gulden, hingga 3 gulden sesuai dengan kelas yang dipesan.

Tidak hanya mengangkut manusia, kereta Semarang-Tanggung juga mengangkut hewan ternak, hasil bumi, pedati, hingga gerobak.

Melansir laman Kemdikbud, Senin (10/8/2020) jalur kereta api pertama di Indonesia ini dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Baron Sloet van de Beele pada 17 Juni 1864.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: AS Jatuhkan Bom Atom di Nagasaki

Rute-rute lain di Jawa

Stasiun Pasar Wergu Kudus- Suasana di dalam Pasar Wergu Kudus masih memperlihatkan bekas papan nama Stasiun Kudus yang tergantung di langit-langit stasiun. Stasiun Kudus yang dioperasikan Samarang-Joana Stoomtram Maatschapijj pada era 1900, kini sudah beralihfungsi sebagai pasar bagi warga Kudus.KOMPAS/NI KOMANG ARIANTI Stasiun Pasar Wergu Kudus- Suasana di dalam Pasar Wergu Kudus masih memperlihatkan bekas papan nama Stasiun Kudus yang tergantung di langit-langit stasiun. Stasiun Kudus yang dioperasikan Samarang-Joana Stoomtram Maatschapijj pada era 1900, kini sudah beralihfungsi sebagai pasar bagi warga Kudus.
Seperti diberitakan Kompas.com, 17 Juni 2018, mengutip Harian Kompas, 17 Juni 1976, disebutkan bahwa setelah membuka jalur rel di Semarang, NIS juga membuka rute-rute lain di Jawa.

Setelah beroperasinya rute awal dari Semarang menuju Tanggung, pada 10 Februari 1870 dibuka jalur sampai ke Solo.

Dari Solo, pembangunan rute kereta juga sampai ke Yogyakarta.

Pada 21 Mei 1873, jalur dari Semarang-Surakarta-Yogyakarta diresmikan. Tepat pada tahun itu pula selesai jalur Batavia-Buitenzorg.

Kesulitan dalam hal finansial untuk membangun jalur kereta api membuat pemerintah terpaksa turun tangan.

Pemerintah kemudian mendirikan perusahaan Staat Spoorwagen (SS).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Begadang Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Begadang Setiap Hari?

Tren
Peneliti Temukan Bakteri 'Vampir' Mematikan yang Makan Darah Manusia

Peneliti Temukan Bakteri "Vampir" Mematikan yang Makan Darah Manusia

Tren
8 Buah yang Dapat Meningkatkan Trombosit, Cocok untuk Penderita DBD

8 Buah yang Dapat Meningkatkan Trombosit, Cocok untuk Penderita DBD

Tren
Benarkah Jamu Jahe dan Kunyit Bisa Mengobati Jerawat? Ini Penjelasan Dokter

Benarkah Jamu Jahe dan Kunyit Bisa Mengobati Jerawat? Ini Penjelasan Dokter

Tren
Ramai soal Anak 4 Tahun Bertunangan di Madura, Ini Penjelasan Guru Besar Universitas Trunojoyo

Ramai soal Anak 4 Tahun Bertunangan di Madura, Ini Penjelasan Guru Besar Universitas Trunojoyo

Tren
Terbaru, Inilah Daftar Pinjaman Pribadi dan Investasi Ilegal yang Diblokir OJK per Maret 2024

Terbaru, Inilah Daftar Pinjaman Pribadi dan Investasi Ilegal yang Diblokir OJK per Maret 2024

Tren
Lion Air Tidak Bertanggung Jawab atas Hilangnya Uang Penumpang yang Disimpan Dalam Koper, Ini Alasannya

Lion Air Tidak Bertanggung Jawab atas Hilangnya Uang Penumpang yang Disimpan Dalam Koper, Ini Alasannya

Tren
Ramai soal Cara Mengetes Refleks Moro pada Bayi, Dokter Anak Ingatkan Hal Ini

Ramai soal Cara Mengetes Refleks Moro pada Bayi, Dokter Anak Ingatkan Hal Ini

Tren
5 Fakta Penipuan Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Capai Rp 960 Juta

5 Fakta Penipuan Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Capai Rp 960 Juta

Tren
Penjelasan KCIC soal Indomaret Buka Toko di Dalam Kereta Cepat Whoosh

Penjelasan KCIC soal Indomaret Buka Toko di Dalam Kereta Cepat Whoosh

Tren
Ditutup Besok, Ini Daftar Kereta yang Dapat Diskon 20 Persen dari KAI

Ditutup Besok, Ini Daftar Kereta yang Dapat Diskon 20 Persen dari KAI

Tren
Gunung Taishan Memiliki 6.660 Anak Tangga, Kaki Pengunjung Gemetar hingga Sebagian Harus Ditandu

Gunung Taishan Memiliki 6.660 Anak Tangga, Kaki Pengunjung Gemetar hingga Sebagian Harus Ditandu

Tren
7 Masalah Perilaku pada Anjing Peliharaan dan Cara Mengatasinya

7 Masalah Perilaku pada Anjing Peliharaan dan Cara Mengatasinya

Tren
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN 2024, Ini Rincian dan Syaratnya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN 2024, Ini Rincian dan Syaratnya

Tren
Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Perusahaan Punya Kontrak dengan Israel

Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Perusahaan Punya Kontrak dengan Israel

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com