KOMPAS.com - Hari ini 153 tahun yang lalu, tepatnya 10 Agustus 1867, jalur kereta api pertama di Indonesia resmi beroperasi.
Jalur kereta api ini menghubungkan Stasiun Samarang di Semarang, Jawa Tengah dengan Stasiun Tangoeng, kini disebut Tanggung, di Grobogan, Jawa Tengah.
Pembangunan jalur kereta api sepanjang 25 kilometer ini dilaksanakan oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), kantor perkeretaapian pertama di Indonesia yang terletak di Semarang.
Kereta Semarang–Tanggung beroperasi dua kali sehari, pagi dan sore hari dengan waktu tempuh selama 1 jam.
Kereta berangkat dari Stasiun Semarang pada pagi hari pukul 07.00 dan akan tiba di Stasiun Tanggung pada pukul 08.00 pagi.
Sementara, pada sore harinya, kereta berangkat pada pukul 16.00 dari Stasiun Tanggung dan tiba pada pukul 17.00 di Stasiun Semarang.
Pada masa itu, NIS memberlakukan harga tiket kereta yang bervariasi, yaitu mulai dari 0,45 gulden, 1,5 gulden, hingga 3 gulden sesuai dengan kelas yang dipesan.
Tidak hanya mengangkut manusia, kereta Semarang-Tanggung juga mengangkut hewan ternak, hasil bumi, pedati, hingga gerobak.
Melansir laman Kemdikbud, Senin (10/8/2020) jalur kereta api pertama di Indonesia ini dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Baron Sloet van de Beele pada 17 Juni 1864.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: AS Jatuhkan Bom Atom di Nagasaki
Setelah beroperasinya rute awal dari Semarang menuju Tanggung, pada 10 Februari 1870 dibuka jalur sampai ke Solo.
Dari Solo, pembangunan rute kereta juga sampai ke Yogyakarta.
Pada 21 Mei 1873, jalur dari Semarang-Surakarta-Yogyakarta diresmikan. Tepat pada tahun itu pula selesai jalur Batavia-Buitenzorg.
Kesulitan dalam hal finansial untuk membangun jalur kereta api membuat pemerintah terpaksa turun tangan.
Pemerintah kemudian mendirikan perusahaan Staat Spoorwagen (SS).