Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok

Kompas.com - 16/08/2020, 11:01 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 75 tahun lalu atau tepatnya 16 Agustus 1945 dini hari, Soekarn dan Muhammad Hatta diculik ke Rengasdengklok oleh golongan muda.

Mereka terdiri dari Soekarni, Wikana, Aidit, Chaerul Saleh, dan lainnnya. Sudanco Singgih menjadi pimpinan dalam penculikan tersebut.

Melansir Harian Kompas, 16 Agustus 1999, Rengasdengklok ini dipilih karena dinilai lebih aman dibanding Jakarta, yang kemungkinan mudah bergolak usai Jepang takluk pada Sekutu.

Mereka membawa Soekarno dan Hatta agar tidak mendapat pengaruh dari Jepang.

Latar belakang penculikan

Pada 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir mendengar berita kekalahan Jepang dari Sekutu melalui pemberitaan sebuah radio dari luar negeri.

Saat itu, Syahrir membangun jaringan gerakan bawah tanah yang tak mau bekerja sama dengan Jepang.

Setelah mendengar kabar kekalahan Jepang, ia pun menghubungi rekan seperjuangannya untuk meneruskan berita ini kepada golongan muda yang pro kemerdekaan agar segera bertindak.

Golongan muda kemudian melakukan rapat di ruang laboratorium mikrologi di Pegangsaan Timur, Jakarta, pada 15 Agustus 1945.

Tujuan pertemuan ini adalah untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi tanpa menunggu Jepang.

Baca juga: Profil Ibu Fatmawati Soekarno dan Kisahnya Menjahit Sang Merah Putih...

Mereka beranggapan Jepang hanya menjaga situasi dan kondisi Indonesia, karena mereka telah menyerah pada Sekutu.

Keputusan dari pertemuan tersebut adalah mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan paling lambat 16 Agustus 1945.

Setelah itu, golongan muda yang diwakili Darwis dan Wikana menghadap Soekarno dan Hatta untuk menyampaikan keputusan pertemuan.

Namun, Soekarno dan Hatta menolak. Mereka mengatakan bahwa proklamasi kemerdekaan tidak bisa dilakukan secara gegabah dan harus menunggu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang telah dibentuk.

Tidak adanya titik temu membuat golongan muda kembali melakukan rapat di Asrama Baperpi (Kebun Binatang Cikini) hari itu juga. 

Hasilnya, mereka sepakat untuk menjauhkan Soekarno dan Hatta agar tak mendapat pengaruh Jepang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com