Pada 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, golongan muda membawa Soekarno dan Hatta keluar kota.
Rengasdengklok pun dipilih sebagai tujuan utama golongan muda karena letaknya yang strategis di dekat tangsi Pembela Tanah Air (Peta).
Pukul 06.30 WIB, Bung Karno dan Bung Hatta tiba di kecamatan itu. Keduanya pun disambut meriah oleh rakyat Rengasdengklok.
"Jam 11.00 bendera Jepang Hinomaru diturunkan oleh rakyat Rengasdengklok kemudian bendera Merah Putih dinaikkan," kenang sesepuh Peta, Pamoe Rahardjo.
Usai penaikan bendera itu, pemuda bersama rakyat langsung melucuti tentara Jepang.
Keberanian para pemuda dan rakyat ini menjadikan Rengasdengklok sebagai daerah pertama negara Republik Indonesia.
Di Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta singgah di sebuah rumah milik Djiauw Kie Siong, seorang petani keturunan Tionghoa.
Rumah Djiaw dipilih karena tertutup rimbunan pohon dan tak mencolok.
Hingga sore hari, Soekarno dan Hatta masih berada di sana. Golongan muda kembali mendesak proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk segera dilakukan.
Setelah perundingan usai, Soekarno dan Hatta pun kembali ke Jakarta malam harinya untuk kemudian memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Baca juga: 4 Hal yang Akan Berbeda pada HUT Ke-75 RI di Tengah Pandemi Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.