KOMPAS.com – Jumlah kasus virus corona secara global masih menunjukkan peningkatan.
Hingga Jumat (7/8/2020) pagi, melansir Worldometers, jumlah kasus Covid-19 tercatat 19.223.471 kasus,
Dari jumlah itu, sebanyak 716.280 orang meninggal dunia, dan 12.337.543 orang sembuh.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia:
- Amerika Serikat: 5.027.250 kasus, 162.690 orang meninggal dunia, dan 2.569.431 orang sembuh.
- Brazil: 2.917.562 kasus, 98.644 orang meninggal dunia, dan 2.047.660 orang sembuh
- India: 2.025.409 kasus, 41.638 orang meninggal dunia, 1.377.384 orang sembuh
- Rusia: 871.890 kasus, 14.606 orang meninggal dunia, dan 676.360 orang sembuh.
- Afrika Selatan: 538.180 kasus, 9.604 orang meninggal dunia, dan 387.320 orang sembuh.
- Meksiko: 456.100 kasus, 49.698 orang meninggal dunia, dan 304.710 orang sembuh.
- Peru: 447.624 kasus, 20.228 orang meninggal dunia, dan 306.430 orang sembuh.
- Cile: 366.670 kasus, 9.889 orang meninggal dunia, dan 340.170 orang sembuh.
- Kolombia: 357.710 kasus, 11.939 orang meninggal dunia, dan 192.360 orang sembuh.
- Spanyol: 354.530 kasus, 28.500 orang sembuh.
Berikut ini beberapa perkembangan di sejumlah negara:
Amerika Serikat
REUTERS/JONATHAN ERNST Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara saat briefing rutin Covid-19, di Brady Press Briefing Room, Gedung Putih, Washington DC, AS, 3 Agustus 2020.
Presiden AS Donald Trump mengatakan, kemungkinan Amerika Serikat akan memiliki vaksin sebelum pemilihan presiden yang akan dilaksanakan November mendatang.
Perkiraan Trump ini bahkan lebih awal dari apa yang dikemukakan oleh Pakar Kesehatan Gedung Putih.
"Lebih cepat dari akhir tahun, bisa lebih cepat," kata Trump saat ditanya dalam sebuah wawancara radio sebagaimana dikutip dari Aljazeera.
Saat ditanya apakah akan lebih cepat dari 3 November 2020, Trump tak menampiknya.
"Saya pikir dalam beberapa kasus, ya mungkin sebelumnya, tetapi sekitar waktu itu," kata Trump.
Facebook Hapus Unggahan Trump karena Dianggap Misinformasi soal Virus Corona
Denmark
Denmark.dk Ilustrasi bersepeda di Denmark.
Denmark membatalkan rencananya untuk mencabut pembatasan soal pertemuan publik yang awalnya direncanakan dibuka pada Agustus ini.
Penundaan ini dilakukan setelah terjadi lonjakan kasus infeksi virus corona.
"Sangat penting bagi kami untuk mempertahankan posisi baik Denmark, tempat kami mengendalikan epidemi," kata Menteri Kesehatan Denmark Magnus Heunicke.