Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Virus Corona Menyerang Banyak Organ Tubuh Selain Paru-paru...

Kompas.com - 12/07/2020, 13:20 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber CNN

"Virus ini tidak biasa dan sulit untuk tidak waspada dan tidak terkesan oleh berapa banyak dampaknya pada tubuh manusia," jelas sesama ahli kardiologi yang bekerja pada tinjauan tersebut, Dr Mahesh Madhavan.

Sementara itu, efek pembekuan darah tampaknya disebabkan oleh beberapa mekanisme yang berbeda.

Seperti kerusakan langsung sel-sel yang melapisi pembuluh darah dan gangguan dengan berbagai mekanisme pembekuan dalam darah itu sendiri.

Oksigen dalam darah yang rendah juga disebabkan oleh pneumonia dapat membuat darah lebih mungkin membeku, kata para peneliti.

Sehingga, terjadilah gumpalan yang dapat menyebabkan stroke dan serangan jantung, dapat terjadi di paru-paru atau kaki. Mereka menyumbat ginjal dan mengganggu perawatan dialisis yang diperlukan untuk pasien dengan kondisi parah.

Baca juga: Setelah Sepeda, Berkemah Mulai Jadi Tren di Masa Pandemi Corona

Merusak otak dan perburuk diabetes

Dampaknya tidak hanya itu, kerusakan pankreas dapat memperburuk diabetes, dan pasien dengan diabetes telah terbukti berada pada risiko tertinggi penyakit parah dan kematian akibat virus corona.

Virus disebut juga dapat langsung merusak otak, tetapi beberapa efek neurologis kemungkinan berasal dari perawatan.

"Pasien Covid-19 dapat diintubasi selama dua hingga tiga minggu, seperempatnya membutuhkan ventilator selama 30 hari atau lebih," kata Gupta.

"Ini adalah intubasi yang sangat lama, dan pasien membutuhkan banyak sedasi. 'Delirium ICU' adalah kondisi yang sudah diketahui sebelum Covid-19, dan halusinasi mungkin lebih sedikit muncul, lebih banyak efek dari sedasi yang berkepanjangan," jelasnya.

Virus juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, menghabiskan sel-T yang biasanya digunakan tubuh untuk melawan infeksi virus.

Kabar baiknya ada gejala corona yang dapat dikaitkan dengan lama atau tidaknya seseorang terinfeksi Corona.

"Gejala gastrointestinal mungkin berhubungan dengan durasi penyakit yang lebih lama tetapi tidak dikaitkan dengan peningkatan mortalitas," catat para peneliti.

Banyak dari gejala corona yang timbul pada kulit, seperti ruam, keunguan, bengkak 'Covid toes' juga hilang dengan sendirinya.

Baca juga: Update Virus Corona 12 Juli 2020: 12,8 Juta Orang Terinfeksi | Amitabh Bachchan Positif Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com