Sementara itu mesin propaganda Vietnam dimobilisasi untuk mendorong perilaku bersih dan sehat seperti mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
Pemerintah mewajibkan penggunaan masker di ruang publik pada 16 Maret, dan menjatuhkan hukuman keras bagi mereka yang tidak mematuhinya.
"Sudah menjadi masalah patriotisme untuk mencuci tangan dan tetap di rumah - sebuah pesan yang telah berhasil dikomunikasikan melalui berbagai bentuk seni populer dan propaganda tentang Covid-19," kata Dr Le Thu.
Slogan-slogan bernada nasionalisme seperti "tinggal di rumah adalah mencintai negara Anda", "menjaga jarak sosial adalah bentuk patriotisme", dan "virus adalah musuh Anda" cukup banyak digunakan di Vietnam.
"Pemerintah sangat kreatif. Setiap hari, berbagai bagian Pemerintah akan berbagi informasi kepada warga," kata Toole.
Baca juga: Trik Vietnam Tekan Covid-19 dan Berimbas Positif ke Liga Domestik
Vietnam kembali berbisnis
Dengan tidak ada kasus lokal yang dilaporkan dalam hampir sebulan, Vietnam telah membuka kembali bisnis dan tempat wisata.
Sekolah telah dibuka kembali, sembari mematuhi pada himbauan pembatasan jarak sosial, serta melakukan pengecekan suhu pada anak-anak dan memberi mereka hand sanitizer.
Kota Ho Chi Minh, kota metropolitan terbesar dan paling padat di Vietnam dengan penduduk sekitar 9 juta orang, membuka kembali jaringan busnya minggu ini.
Vietnam Airlines mengatakan akan memulai kembali semua penerbangan domestik pada awal Juni.
Surat kabar yang terkait dengan pemerintah, Tuoi Tre melaporkan bahwa setelah pemerintah Kota Ho Chi Minh mencabut penutupan pada tempat-tempat hiburan seperti pub, bioskop, dan sauna pada hari Jumat, distrik backpacker kota itu kembali ramai.
Pariwisata
Tempat-tempat wisata, termasuk makam untuk mendiang presiden Ho Chi Minh di Hanoi, juga telah dibuka kembali.
Pariwisata adalah bagian penting dari ekonomi Vietnam, yang secara langsung mempekerjakan 750.000 orang dan menyumbang hampir 8 persen dari PDB pada tahun 2017.
Ekonomi Vietnam telah menerima pukulan serius dari pandemi virus corona, mencatat tingkat pertumbuhan 3,8 persen pada dekade pertama di kuartal pertama 2020.
Dengan pembatalan penerbangan dan larangan bepergian mungkin akan tetap berlaku di masa mendatang, pihak berwenang Vietnam kini berupaya mengimbangi konsekuensi ekonomi jangka panjang dari virus corona.
Pemerintah minggu ini mengumumkan kampanye yang disebut "orang-orang Vietnam melakukan perjalanan ke Vietnam", yang bertujuan mempromosikan pariwisata domestik ketika negara itu keluar dari lockdown.
Sementara Vietnam terus memulangkan warga negaranya, ancaman virus corona yang dibawa dari luar negeri tetap ada. Pihak berwenang baru-baru ini mengkonfirmasi 20 kasus yang berasal dari luar negeri.
"Sekarang, risiko Covid-19 berada di tingkat rendah, dan itu hal yang baik, tapi kita harus tetap waspada," kata Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc pekan lalu.
Baca juga: 2 Pekan Tidak Ada Kasus Infeksi Domestik, Anak-anak di Vietnam Kembali Bersekolah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.