Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di Eropa, Slovenia Nyatakan Akhiri Epidemi Virus Corona

Kompas.com - 15/05/2020, 12:28 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah Slovenia secara resmi menyatakan berakhirnya status epidemi virus corona di negara itu pada Kamis (14/5/2020).

Melansir Reuters, Jumat (15/5/2020), Slovenia menjadi negara pertama di Eropa yang menyatakan berakhirnya status wabah virus corona.

Keputusan ini diambil Pemerintah Slovenia setelah mengonfirmasi kurang dari 7 kasus baru virus corona setiap hari dalam waktu 2 pekan terakhir.

Hingga hari ini, Slovenia melaporkan adanya 1.464 kasus virus corona dengan 103 kematian.

Slovenia menyatakan Covid-19 sebagai epidemi di negara itu pada 12 Maret 2020.

"Slovenia telah menjinakkan epidemi selama dua bulan terakhir. Hari ini, Slovenia memiliki gambaran epidemiologi terbaik di Eropa," kata Perdana Menteri Janez Jansa kepada parlemen, seperti dikutip dari Reuters.

Dengan mencabut status epidemi, kini, orang-orang yang tiba di Slovenia yang berasal dari negara Uni Eropa lainnya, tak lagi berkewajiban untuk melakukan karantina 7 hari seperti ketentuan yang ditetapkan sejak awal April 2020.

Meski demikian, warga negara asing yang memiliki tanda-tanda infeksi virus corona tidak diizinkan masuk ke Slovenia.

Sementara itu, karantina akan tetap berlaku bagi orang-orang dari negara non Uni-Eropa, kecuali mereka yang memiliki pengecualian seperti diplomat dan yang bertugas mengangkut cargo.

Baca juga: Redam Kekhawatiran WHO, Uni Eropa Yakin Vaksin Corona Siap dalam Setahun

Akhiri bantuan untuk warga

Keputusan mengakhiri epidemi artinya mengakhiri pula beberapa hal, termasuk bantuan keuangan yang diberikan kepada warga dan perusahaan yang terkena dampak pada akhir Mei mendatang.

Walau status epidemi berakhir, warga wajib tetap mengikuti aturan dasar untuk mencegah penyebaran virus corona.

Orang-orang harus mengenakan masker di ruang publik maupun di dalam ruangan, berdiri setidaknya 1,5 meter dari orang lain, dan tetap harus mendesinfeksi tangan saat akan memasuki ruang publik.

Sejak pertengahan Maret 2020, Slovenia telah menutup berbagai sekolah, lembaga olahraga dan budaya serta bar, restoran, dan toko selain toko makanan maupun obat-obatan.

Negara ini juga sempat menghentikan semua transportasi umum. Pemerintah Slovenia sendiri telah mulai mengurangi kuncian sejak 20 April 2020.

Transportasi umum juga telah dibuka sejak awal pekan. Minggu depan, para siswa juga akan kembali ke sekolah.

Semua bar dan restoran dan hotel kapasitas kecil akan kembali beroperasi pekan depan.

Baca juga: Patung Liberty Trump Ini Buat Warga Desa di Slovenia Terbelah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com