Menurut lulusan Universitas Indonesia ini, kualitas seseorang dalam pengelolaan emosi tidak bisa diukur dari usia hubungan yang dijalani.
Meski baru menjalin hubungan dalam waktu singkat, namun jika kecerdasan emosionalnya baik, maka stres itu dapat dikelola dengan baik.
Pun usia hubungan yang sudah begitu panjang, tidak akan menjamin seseorang bisa menyalurkan emosi dengan cara yang bijak di tengah situasi sulit.
"Kalau mereka cara coping-nya bagus untuk menjadi tim, kerja sama kompak, kadang enggak pengaruh waktunya berapa lama. Mau dua bulan pacaran mau berapa puluh ini pacaran," sebut dia.
Dalam pandemi yang menjadi waktu tepat untuk mencari jodoh ini, para pasangan akan dimudahkan untuk mengenali sifat asli dari satu sama lain.
Baca juga: 5 Tips Bantu Mereka yang Tengah Putus Cinta di Masa Pandemi
Masing-masing mereka akan dengan mudah mendapatkan sinyal, apakah orang yang tengah diajak menjalani hubungan ini adalah orang yang tepat atau bukan.
Jadi, ketika banyak terjadi kasus putus cinta saat menjalani hubungan di antara pandemi ini, Zoya menyebut tidak ada yang perlu disesali. Ia justru menyebutnya sebagai berkah.
"Kalau misal enggak cocok, syukuri. Ternyata pada saat stres kita tidak bisa menenangkan. Tidak bisa menjadi tim untuk mengatasi stres ini bersama-sama," ujarnya.
Zoya berulangkali menekankan, hubungan berpacaran atau sebelum menikah baru sebagian kecil dari hubungan pernikahan yang sangat kompleks.
Ketika sudah terjadi ketidakcocokan di masa sekarang, itu hal baik. Setidaknya, Anda tidak akan menjalani pernikahan dengan orang yang tidak tepat.
Baca juga: The Quintessential Quintuplets, Ketika Kerja Sambilan Berujung Jodoh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.