Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres Selama Pandemi Covid-19, Harus Bagaimana?

Kompas.com - 08/05/2020, 03:45 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak sedikit masyarakat yang mengalami stres saat ini, di tengah pandemi Covid-19 yang tak jelas kapan akan berakhir.

Psikolog Anak dan Keluarga serta Spesialis Theraplay di PION Clinician, Astrid WEN mengatakan bahwa stres bisa hadir ketika Anda merasa cemas. 

Oleh karena itu, hal ideal yang bisa Anda lakukan adalah bercerita kepada orang lain.

Baca juga: Kerja dari Rumah Bisa Sebabkan Stres, Ini Penjelasan Psikolog

"Orang yang cemas atau stres itu perlu berani minta pertolongan. Cari teman atau orang yang bisa mendengarkan cerita Anda, yang bisa merespon dengan baik cerita Anda," kata Astrid dalam live Instagram Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

Adapun, hal yang bisa Anda lakukan untuk meringankan stres tersebut adalah menelepon orang lain termasuk teman, sahabat, keluarga, psikiater, atau video call. Anda juga bisa berdoa, hal ini dinilai efektif untuk mengurangi tingkat stres.

"Berdoa juga sama halnya dengan berbincang dengan orang di luar diri kita, yaitu Tuhan masing-masing. Hal yang penting, kita berkomunikasi dan bersuara dengan orang-orang di luar kita," tutur dia.

Baca juga: Stres akibat Wabah Corona? Coba Lakukan Telekonseling Gratis

Bagaimana jika Anda tidak menemukan orang yang tepat untuk menjadi tempat berkeluh kesah?

Astrid mengingatkan bahwa sepanjang Anda peka diri terhadap stres yang dimiliki, pasti Anda akan bisa mengontrol atau mengelola stres yang dimiliki tersebut sendirian.

Stres yang masih bisa untuk dikelola atau dikontrol adalah stres yang tidak merugikan orang-orang lain di sekitar Anda.

"Selama orang lain tidak komplain terhadap yang kita lakukan, itu stresnya masih di level yang bisa dikontrol sendiri," ujar dia.

Baca juga: Benarkah Stres Picu Munculnya Uban? Sains Jelaskan

Namun, lain halnya apabila stres yang Anda alami sudah berada di level tinggi. Bahkan tidak hanya berisiko mengganggu orang lain, tetapi juga menimbulkan gejala pada tubuh sendiri.

Antara lain muncul gejala diare, batuk-batuk, sariawan, panas dalam, jerawatan, dan lain sebagainya.

"Ini stresnya membutuhkan perawatan (fisik dan psikis)," kata dia.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Selama masa pandemi ini, Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) telah bekerjasama dengan pemerintah untuk membantu masyarakat di seluruh Nusantara untuk melakukan telekonseling secara gratis.

Tujuannya agar dapat berkonsultasi atas persoalan psikologis individu masyarakat itu masing-masing, termasuk stres, depresi, tertekan, cemas berlebihan, ketakutan dan lain sebagainya.

Anda bisa menghubungi 119, kemudian menekan angka delapan, dan akan tersambung dengan para relawan dari kelompok psikolog. Anda juga dapat melakukan akses pendaftaran ke link bit.ly/telekonselingmasyarakat

"Psikolog yang melakukan telekonseling ini dibekali pelatihan stabilisasi emosi, dan membantu menurunkan level stres," jelas Astrid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com