KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global masih terus terjadi. Jumlah kasus dan korban jiwa akibat virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut juga terus mengalami peningkatan.
Kendati demikian, jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 juga terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Melansir data dari laman Worldometers, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 4.335.226 (4,3 juta) kasus hingga Rabu (13/5/2020) pagi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.581.162 (1,5 juta) pasien telah sembuh, dan 292.274 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 2.461.790 dengan rincian 2.415.433 pasien dengan kondisi ringan dan 46.357 dalam kondisi serius.
Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak:
Baca juga: Situasi Ekstrem, Penanganan Virus Corona, dan Imbauan di Rumah Saja...
Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.
Hingga Selasa (13/5/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 484. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 14.749 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 182 orang.
Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 3.063 orang.
Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 16 orang.
Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 1.007 orang.
Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir
Kabar baik datang dari Italia. Wilayah paling parah terdampak virus corona di negara tersebut, Lombardy, melaporkan sedikit kasus dalam dua hari berturut-turut.
Dilansir CNN, Selasa (12/5/2020), Lombardy hanya melaporkan setidaknya 264 kasus, sehingga jumlah kasus di wilayah tersebut menjadi 30.675 kasus.
Menurut Badan Perlindungan Sipil Italia, jumlah korban meninggal akibat terinfeksi Covid-19 menyentuh angka 30.911 orang.
Sementara itu, jumlah kasus secara keseluruhan termasuk angka kematian dan yang sembuh yang ada di Italia mencapai 221.216 kasus.
Baca juga: Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak
Selain di Italia, kabar baik juga datang dari Islandia, negara lain yang ada di benua Eropa.
Masih dari sumber yang sama, Islandia melihat kemungkinan untuk mulai mencabut pembatasan kedatangan internasional ke negara tersebut selambat-lambatnya 15 Juni 2020 mendatang.
Namun, apabila ada pelancong dari luar Islandia yang ingin mengunjungi negara itu, harus memilih antara dites untuk Covid-19 atau karantina dua minggu pada saat kedatangan.
Semua orang yang datang ke Islandia juga akan diminta untuk menggunakan aplikasi penelusuran resmi selama mereka menginap.
Sejauh ini, Islandia hanya mengonfirmasi sebanyak tiga infeksi dikonfirmasi Covid-19 pada bulan Mei 2020 ini.
Baca juga: 3 Kebijakan Kontroversial Pemerintah Saat Pandemi Corona, Apa Saja?
Presiden Brazil Jair Bolsonaro mengatakan bahwa para gubernur yang memprotes keputusannya untuk membuka kembali pusat kebugaran dan salon rambut dapat mengajukan tuntutan hukum terhadapnya.
Dilansir Aljazeera, Selasa (12/5/2020), keputusan tersebut membuat ketegangan di antara Bolsonaro dan para gubernur meningkat.
Bolsonaro mengeluarkan dekrit yang berisi memperluas daftar bisnis yang dianggap penting.
Dekrit tersebut diumumkan Bolsonaro pada Senin (11/5/2020) malam sejalan dengan pandangannya bahwa kerusakan ekonomi dan kehilangan pekerjaan dari bisnis yang tutup lebih buruk daripada dampak virus itu sendiri.
Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, beberapa terapi perawatan tampaknya berhasil membatasi keparahan atau lamanya penyakit Covid-19. Mereka berfokus pada empat hingga lima perawatan yang paling menjanjikan.
Dilansir Channel News Asia, Selasa (12/5/2020), WHO yang berbasis di Jenewa, Swiss, memimpin inisiatif global untuk mengembangkan obat, tes, dan vaksin yang aman juga efektif untuk mencegah, mendiagnosis, dan mengobati penyakit Covid-19.
"Kami memang memiliki beberapa perawatan yang berada dalam studi awal yang tampaknya berhasil membatasi keparahan atau lamanya penyakit, tetapi kami tidak memiliki apa pun yang bisa membunuh atau menghentikan virus," kata Margaret Harris, juru bicara WHO.
"Kami memang memiliki data yang berpotensi positif, tetapi kami perlu melihat lebih banyak data untuk 100 persen yakin bahwa kami bisa mengatakan perawatan ini lebih dari itu," ujarnya.
Baca juga: Menengok Bagaimana Ebola Membantu Afrika Menghadapi Virus Corona...