Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senjata Taiwan Melawan Corona: Wakil Presiden yang Ahli Epidemiologi

Kompas.com - 12/05/2020, 15:57 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Menolak bergabung dengan parpol presiden

Kariernya cemerlang karena tidak pernah bermain sensasi atau terlibat pertikaian politis dengan pihak lain. Bahkan Chen pernah menolak untuk bergabung dengan partai politik yang dipimpin oleh sang Presiden, Tsai Ing-wen.

Wakil Perdana Menteri Taiwan yang juga mantan mahasiswa Chen, Chen Chi-mai menyebut sosok Chen sebagai orang terpelajar yang tidak peduli dengan kekuasaan.

“Dia adalah seorang sarjana, dia sebenarnya tidak terlalu peduli dengan permainan kekuasaan. Dia populer karena dia netral," nilainya.

Meski begitu, saat ini ia telah diberi kepercayaan oleh Presiden untuk tampil sebagai wakil Taiwan di dunia global.

Baca juga: Belajar Menangani Virus Corona dari Taiwan...

Saat awal-awal pandemi

Desember lalu, Chen memperingatkan WHO soal potensi penyebaran virus dari manusia ke manusia, namun hal itu diabaikan, WHO menyangkalnya.

Saat pertama mengetahui ada virus corona di Wuhan, Chen segera memerintahkan pihak berwenang untuk menyaring kedatangan orang China dan meminta orang-orang bergejala untuk diisolasi.

Pada 21 Januari, kasus pertama terjadi di Taiwan, pemerintah pun segera mulai memproduksi masker.

Setiap hari sekitar jam 7 pagi, Chen pergi ke gereja, tempat banyak misa dibatalkan karena virus.

"Saya berdoa untuk memiliki keberanian untuk mengubah apa yang bisa kita ubah. Kita harus menerima apa yang tidak bisa kita ubah," katanya.

Momen itu kemudian dimanfaatkan Chen untuk mengecam China yang memblokir Taiwan agar tidak bergabung dengan WHO, dan sebaliknya, menyerukan negara-negara lain untuk belajar dari bagaimana Taiwan mengendalikan wabah ini.

Namun bukan tanpa akibat, keberanian Chen ini kerap menuai kritik dari pejabat China yang menyebut Taiwan hanya memanfaatkan momentum ini untuk memerdekakan diri. Sebagaimana diketahui, hingga saat ini Taiwan masih dianggap sebagai bagian dari negara China.

Profesor Ilmu Politik dari National University of Singapore, Chong Ja-lan menyebut sosok Chen memang memiliki kekuatan campuran antara politik dan keahlian teknis.

Terlebih, masyarakat Taiwan dikenal sebagai masyarakat yang yakin terhadap ilmu pengetahuan dan begitu menghormati profesionalisme medis.

Baca juga: Taiwan Berhasil Tekan Penyebaran Virus Corona, Bagaimana Caranya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com