Pasien yang menjalani terapi triple juga berhasil meringankan gejala dalam rata-rata empat hari, setengah dari periode delapan hari bagi pasien yang berada dalam kelompok kontrol.
Pasien tersebut juga menjalani masa rawat inap yang lebih singkat di rumah sakit, yaitu sembilan hari.
Para ilmuwan juga mengidentifikasi, pasien yang diberi pengobatan kombinasi lebih awal, menunjukkan hasil klinis yang lebih baik dalam waktu satu minggu dari gejala muncul, dibandingkan jika menggunakan Kaletra pada saat yang sama.
Seorang ahli penyakit menular di Kanada, Dr Sarah Shalhoub mengatakan, penelitian ini menyajikan langkah menuju penemuan terapi yang sangat dibutuhkan untuk Covid-19, meskipun ia tak terlibat dalam studi tersebut.
Secara terpisah, para peneliti juga menguji coba efektivitas remdesivir, obat yang awalnya dikembangkan untuk Ebola, dalam mengobati Covid-19.
Hong Kong juga menjadi tuan rumah yang melakukan penelitian ini.
Baca juga: Siswa di Madagaskar Wajib Minum Covid Organics, Obat Virus Corona Sebelum Belajar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.