Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 90 Vaksin Covid-19 yang Diteliti, Berikut Desain dan Lama Pengerjaannya

Kompas.com - 01/05/2020, 16:05 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona Covid-19 global mencapai angka 3,3 juta orang di seluruh dunia.

Korban meninggal dari penyakit tersebut mencapai 234.264 orang dalam waktu empat bulan terakhir.

Obat dan vaksin untuk penyakit tersebut masih terus dikebut pengerjaannya oleh banyak ahli di seluruh dunia.

Dikutip dari nature.com, lebih dari 90 vaksin sedang dikembangkan melawan virus SARS-CoV-2 oleh tim peneliti di perusahaan dan universitas di seluruh dunia.

Baca juga: Kabar Baik, Vaksin Covid-19 di China Diperkirakan Siap pada September

Para peneliti sedang menguji coba berbagai teknologi, beberapa di antaranya belum pernah digunakan dalam vaksin berlisensi sebelumnya.

Setidaknya enam kelompok sudah mulai menyuntikkan formulasi ke dalam sukarelawan dalam uji keamanan; yang lain sudah mulai menguji pada hewan.

Vaksin SARS-CoV-2

Semua vaksin bertujuan untuk mengekspos tubuh pada antigen yang tidak akan menyebabkan penyakit.

Namun, hal itu akan memicu respons kekebalan yang dapat memblokir atau membunuh virus jika seseorang terinfeksi.

Setidaknya ada delapan jenis yang dicoba melawan virus corona, dan mereka mengandalkan berbagai virus atau bagian virus.

Vaksin virus

Setidaknya tujuh tim sedang mengembangkan vaksin menggunakan virus itu sendiri, dalam bentuk yang lemah atau tidak aktif.

Banyak vaksin yang ada dibuat dengan cara ini, seperti yang melawan campak dan polio, tetapi mereka membutuhkan pengujian keamanan yang luas.

Sinovac Biotech di Beijing telah mulai menguji versi SARS-CoV-2 yang tidak aktif pada manusia.

Baca juga: Perusahaan Jerman Mulai Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Manusia

Vaksin virus-vektor

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com