Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdiam Diri di Rumah Bisa Membuat Cepat Jenuh? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 02/05/2020, 20:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com –Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah sebagai upaya untuk memutus penyebaran virus corona Covid-19 agar tidak semakin banyak. 

Sehingga bagi mereka yang bekerja dan belajar, saat ini dilakukan dnegan work from home atau bekerja dari rumah, belajar di rumah, dan melakukan sosial distancing.

Imbauan tersebut sudah mulai dilakukan hampir dua bulan, sejak pertengahan Maret 2020. Namun tentu saja banyak orang telah mengeluhkan dirinya merasa bosan terus-menerus berada di rumah saja.

Seperti yang diunggah sejumlah netizen. 

“Udah jenuh di rumah. Hawanya pengen emosi,”  tulis akun @khnfhrdhy

“uda sampe di titik paling jenuh dan bosen ngapa-ngapain di rumah plis corona lu tu gatau diri bet emang!” ujar akun @fikamaliyah.

“May 1 Sudah memasuki fase jenuh di rumah aja,” tulis akun @latifahlits.

Baca juga: Awal di Rumah Saja, Raisa Sering Kenakan Kaus dan Boxer Hamish Daud

Adanya pengulangan kegiatan

Terkait kondisi tersebut, Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono menyampaikan kondisi itu biasanya disebut dengan Disenchanment.

Di mana dalam sosiologi hal itu terjadi karena adanya kehilangan kenikmatan akibat adanya birokratisasi, atau adanya berbagai pengulangan kegiatan.

“Proses birokratisasi ini maksudnya bukan kayak di kantor tapi kegiaan kehidupan yang terus berulang terus, terstandar, tak banyak variasi begitu terus dan berada di ruang sosial ruang interaksi yang sempit,” ujarnya.

Disenchanment yang muncul menimbulkan hilangnya titik kenikmatan atas kegiatan dan hubungan sosial yang terjadi.

Seseorang yang melakukan di rumah saja secara terus-menerus, maka ia tak bisa lagi menjalani produktifitasnya yang menyenangkan.

“Memang di rumah tempat bersantai tapi kalau bersantai hanya dalam waktu pendek itu masih bisa dirasakan. Tapi kalau lama dan itu tidak mengakibatkan produktivitas, kreativitas, dan aktualisasi dirinya tidak bisa dilakukan, maka perbuatan di rumah itu menjadi jenuh,” tuturnya.

Baca juga: PSBB Diperpanjang, Ari Lasso: Gue Pernah Sembilan Bulan di Rumah Saja

Perlu timbal balik

Penting untuk menyiapkan stok makanan dan minuman agar nyaman selama menjalani work from home WFHDok. Shutterstock Penting untuk menyiapkan stok makanan dan minuman agar nyaman selama menjalani work from home WFH

Dalam posisi penuh ketidaknyamanan itu, Drajat menyebut, sebetulnya muncul karena manusia menginginkan timbal balik atau yang dikenal dengan restu-agresi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com