Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk dan Kontroversi Sumbangan Ventilator Covid-19

Kompas.com - 19/04/2020, 12:17 WIB
Nur Rohmi Aida,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Saat itu, dalam sebuah konferensi pers, Gubernur California Gavin Newsom mengatakan, ia telah berbicara dengan pengusaha terkenal dan ia mengaku senang melihat tweet Musk. 

Baca juga: Kisah June Almeida, Penemu Pertama Virus Corona

23 Maret

Pada sebuah konferensi pers akhir Maret, Gavin mengatakan bahwa Elon Musk telah mengirimkan ventilator dan timnya telah tiba di Los Angeles.

Sebelumnya Musk mencuit bahwa ia telah membeli ventilator yang telah disetujui FDA.

"China memiliki kelebihan pasokan, jadi kami membeli 1.255 ResMed, Philips & Medtronic ventilator yang disetujui FDA pada Jumat malam dan mengirimnya ke LA. Jika Anda ingin ventilator gratis dipasang, beri tahu kami!" ujar Musk dalam postingannya saat itu.

Baca juga: Update Corona di Indonesia: Kasus di Bantul Naik, Kabupaten Dompu Catat Kasus Pertama

25 Maret

New York mengeluarkan perintah pembatasan termasuk pada pabrik Gigafactory milik Musk yang berbasis di Tesla, Buffalo New York.

Lima hari kemudian Musk berjanji akan membuka pabrik secepat mungkin untuk membantu produksi ventilator.

"Giga New York akan dibuka kembali untuk produksi ventilator sesegera mungkin. Kami akan melakukan apa saja dengan kekuatan kami untuk membantu warga New York," ujar dia dalam Twitter.

Baca juga: Update: Link Peta Pantauan Virus Corona di 32 provinsi di Indonesia

31 Maret

Pada akhir Maret 2020, sejumlah rumah sakit di New York, New Jersey, dan Michigan mengunggah ucapan terima kasih atas kiriman ventilator Musk.

Henry Ford Health System di Michigan mengucapkan terima kasih kepada Musk atas sumbangan 40 ventilator.

Hackensack Meridian Health di New Jersey mengatakan bahwa respirator Musk adalah penyelamat nyawa.

NYC Health + Hospitals / Elmhurst di Queens, New York, mengunggah foto petugas kesehatan berdiri di depan kotak-kotak alat kesehatan yang bertuliskan stiker Tesla.

Baca juga: Pesan Beyonce dan JLo pada Semua Orang di Tengah Pandemi Corona

2 April

Usai beberapa rumah sakit menerima kiriman itu para kritikus mempertanyakan alasan perangkat yang dikirimkan Musk adalah bilevel ventilator non-invasif atau yang dikenal sebagai mesin BiPAP dan bukan ventilator tradisional sebagaimana yang diharapkan.

Perangkat BiPAP atau CPAP sendiri biasanya dipakai untuk mengobati sleep apnea.

Penggunaan alat tersebut untuk penanganan Covid-19 sendiri masih diperdebatkan.

Beberapa dokter mengatakan ada kemungkinan mesin BiPAP jusru dapat menyebarkan virus melalui aerosol.

Baca juga: Terapi Plasma, Kunci Iran Tekan Angka Kematian akibat Virus Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com