Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk dan Kontroversi Sumbangan Ventilator Covid-19

Kompas.com - 19/04/2020, 12:17 WIB
Nur Rohmi Aida,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Saat pandemi virus corona Covid-19 Elon Musk tengah menjadi sorotan atas janji ventilator yang ia gaungkan di Twitter.

Elon Musk sendiri adalah bos perusahaan otomotif raksasa Tesla dan perusahaan transportasi luar angkasa SpaceX.

Elon Musk sempat mengatakan bahwa ia membeli ventilator dari China dan akan membagikannya  ke masyarakay yang membutuhkan. 

Baca juga: Wamen BUMN Minta Bantuan Ventilator ke CEO Tesla Elon Musk

Bahkan Wakil Menteri BUMN RI Budi Gunadi pun sempat ikut mencuit dalam Twitter dengan harapan Musk bersedia menyumbangkan ventilatornya ke Indonesia.

Meski demikian, CNN  Kamis (16/4/2020) memberitakan bahwa Gubernur California, Gavin Newsom menyebut 1.000 ventilator yang dijanjikan Elon Musk belum dikirim ke rumah sakit.

Musk kemudian membahas dalam twitnya tentang pemberitaan CNN  tersebut dan mengatakan  laporan tersebut tidak benar. Menurutnya, sejauh ini Tesla telah mengirimkan ratusan ventilator. 

Baca juga: 20 Staf di Istana Presiden Afghanistan Tertular Virus Corona

Musk memang cukup aktif di sosial media membahas virus corona. Dia bahkan mengemukakan saran medis dan membuat klaim yang banyak dianggap tak terverifikasi seperti keyakinan bahwa anak-anak kebal Covid-19.

Ia juga juga mengatakan bahwa telah berupaya untuk mendapatkan ventilator dan tengah membuat bagian-bagian untuk ventilator baru memanfaatkan perusahaannya, SpaceX dan Tesla.

Berikut ini beberapa kronologi terkait ventilator Elon Musk yang tengah menjadi sorotan melansir dari Business Insider:

Baca juga: Jumlah Pasien Positif Corona Bertambah di Yogyakarta

18 Maret

Pada pertengahan Maret 2020, Musk berujar dalam cuitan Twitter bahwa perusahaannya akan memproduksi ventilator sendiri. 

Ia melanjutkan, Pabrik Tesla dan SpaceX sudah terbiasa membuat komponen canggih, sehingga membuat ventilator bukanlah apa-apa.

"Tesla membuat mobil dengan sistem HVAC yang canggih," kata Musk. "Ventilator tidak sulit, tetapi tidak dapat diproduksi secara instan. Rumah sakit mana yang memiliki kekurangan yang Anda bicarakan sekarang? ” ujar dia. 

Di hari berikutnya ia mengatakan perusahaannya sedang dalam proses membuat ventilator.

Baca juga: Ahli Peringatkan, Informasi Hoaks Corona Bisa Berakibat Korban Nyawa

19 Maret 2020

Melalui unggahan Twitternya, Wali Kota New York Bill de Blasio meminta Musk mengirim ventilator ke sana.

“Wilayah kami menghadapi kekurangan drastis dan kami membutuhkan ventilator ASAP. Kami akan membutuhkan ribuan ventilator di kota ini selama beberapa minggu ke depan, ” ujar de Blasio.

Saat itu, dalam sebuah konferensi pers, Gubernur California Gavin Newsom mengatakan, ia telah berbicara dengan pengusaha terkenal dan ia mengaku senang melihat tweet Musk. 

Baca juga: Kisah June Almeida, Penemu Pertama Virus Corona

23 Maret

Pada sebuah konferensi pers akhir Maret, Gavin mengatakan bahwa Elon Musk telah mengirimkan ventilator dan timnya telah tiba di Los Angeles.

Sebelumnya Musk mencuit bahwa ia telah membeli ventilator yang telah disetujui FDA.

"China memiliki kelebihan pasokan, jadi kami membeli 1.255 ResMed, Philips & Medtronic ventilator yang disetujui FDA pada Jumat malam dan mengirimnya ke LA. Jika Anda ingin ventilator gratis dipasang, beri tahu kami!" ujar Musk dalam postingannya saat itu.

Baca juga: Update Corona di Indonesia: Kasus di Bantul Naik, Kabupaten Dompu Catat Kasus Pertama

25 Maret

New York mengeluarkan perintah pembatasan termasuk pada pabrik Gigafactory milik Musk yang berbasis di Tesla, Buffalo New York.

Lima hari kemudian Musk berjanji akan membuka pabrik secepat mungkin untuk membantu produksi ventilator.

"Giga New York akan dibuka kembali untuk produksi ventilator sesegera mungkin. Kami akan melakukan apa saja dengan kekuatan kami untuk membantu warga New York," ujar dia dalam Twitter.

Baca juga: Update: Link Peta Pantauan Virus Corona di 32 provinsi di Indonesia

31 Maret

Pada akhir Maret 2020, sejumlah rumah sakit di New York, New Jersey, dan Michigan mengunggah ucapan terima kasih atas kiriman ventilator Musk.

Henry Ford Health System di Michigan mengucapkan terima kasih kepada Musk atas sumbangan 40 ventilator.

Hackensack Meridian Health di New Jersey mengatakan bahwa respirator Musk adalah penyelamat nyawa.

NYC Health + Hospitals / Elmhurst di Queens, New York, mengunggah foto petugas kesehatan berdiri di depan kotak-kotak alat kesehatan yang bertuliskan stiker Tesla.

Baca juga: Pesan Beyonce dan JLo pada Semua Orang di Tengah Pandemi Corona

2 April

Usai beberapa rumah sakit menerima kiriman itu para kritikus mempertanyakan alasan perangkat yang dikirimkan Musk adalah bilevel ventilator non-invasif atau yang dikenal sebagai mesin BiPAP dan bukan ventilator tradisional sebagaimana yang diharapkan.

Perangkat BiPAP atau CPAP sendiri biasanya dipakai untuk mengobati sleep apnea.

Penggunaan alat tersebut untuk penanganan Covid-19 sendiri masih diperdebatkan.

Beberapa dokter mengatakan ada kemungkinan mesin BiPAP jusru dapat menyebarkan virus melalui aerosol.

Baca juga: Terapi Plasma, Kunci Iran Tekan Angka Kematian akibat Virus Corona

Sementara FDA Amerika sendiri mengatakan mesin CPAP dan BiPAP tak masalah digunakan sebagai alternatif pengganti ventilator tradisional guna mendukung kondisi pasien yang membutuhkannya mengingat kondisi kekurangan ventilator yang lebih besar, komplek dan mahal.

Adapun perangkat yang diserahkan Musk merupakan produk dari ResMed. Musk membela alat-alat yang ia sumbangkan di Twitter

"Semua rumah sakit diberikan spesifikasi yang tepat untuk ventilator Resmed & Philips sebelum pengiriman & semua telah mengujinya," ujarnya.

Baca juga: Fakta 12 Karyawan Pertamina ODP Corona Diusir dari Karantina, Dianggap Tak Patuh Aturan

5 April

Para insinyur Tesla menunjukkan desain perusahan dan berbagai prototipe yang mereka sebut dibuat dari bahan-bahan mobil Tesla.

“Kami ingin menggunakan bagian-bagian yang kami tahu dengan sangat baik, kami tahu keandalannya, dan kami tahu bisa berjalan sangat cepat dan mereka tersedia dalam volume,” ujar Joe Mardall, direktur teknik Tesla.

Gubernur New York Andrew Cuomo saat ditanya apakah pabrik Elon Musk di Buffalo akan dibuka kembali agar dapat mengalihfungsikan pabriknya untuk membuat ventilator, pihaknya mengatakan hal pesimis.

Ajudan Cuomo, Melissa DeRosa menegaskan Tesla bukanlah membuat seluruh perangkat ventilator akan tetapi hanya satu bagian ventilator yang dapat mereka buat. Hal ini karena setiap produksi ventilator baru terkait dengan masalah pasokan bahan.

Baca juga: Total 1,9 Juta Pekerja Di-PHK dan Dirumahkan akibat Pandemi Virus Corona

16 April

Musk mengecam CNN yang melaporkan tak ada 1.000 ventilator yang diterima rumah sakit California sebagaimana 1.000 ventilator yang ia janjikan sebelumnya.

"Administrasi berkomunikasi setiap hari dengan rumah sakit di seluruh negara bagian tentang pasokan ventilator mereka dan sampai saat ini kami belum pernah mendengar sistem rumah sakit mana pun yang menerima ventilator langsung dari Tesla atau Musk," kata juru bicara Kantor Layanan Darurat gubernur California yang ditulis CNN.

Musk meminta CNN untuk membuat klarifikasi tentang itu dan mengatakan bahwa ia memiliki tanda terima yang bisa dibuktikan antara karyawan Tesla dengan pejabat Los Angeles. 

Baca juga: Pasien Positif Corona di Gresik Bertambah Jadi 20 Orang

Menurutnya, pejabat tersebut menyampaikan bahwa ventilator telah diuji serta catatan CEO rumah sakit di California yang berterima kasih pada Tesla karena memberi bantuan ventilator.

Musk juga membagikan ulang tweet ucapan terima kasih yang diunggah oleh beberapa rumah sakit sebelumnya.

Ia juga mengatakan bahwa pembuat ventilator Medtronic telah mengonfirmasi bahwa mereka telah bekerja sama dengan SpaceX milik Musk untuk membantu membuat bagian dari ventilator.

Tanggal 16 April, Musk juga mengunggah daftar ventilator yang dikirim Tesla ke 50 rumah sakit.

Baca juga: Fakta Warga Tolak Kapal Pembawa Bocah Sakit Bersandar, Takut Corona hingga Bupati Minta Maaf

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com