Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gunung Api yang Alami Erupsi pada 2020

Kompas.com - 11/04/2020, 16:26 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berada di jalur ring of fire membuat Indonesia mempunyai sejumlah gunung api aktif.

Masyarakat yang tinggal di daerah dekat gunung api aktif ini harus selalu waspada dan mengetahui mitigasi bencana jika sewaktu-waktu terjadi erupsi.

Gunung api di Tanah Air yang terakhir mengalami erupsi adalah Gunung Anak Krakatau.

Gunung yang terletak di tengah laut ini mengalami dua kali erupsi pada Jumat (10/4/2020) malam.

Hingga hari ini, Sabtu (11/4/2020), Gunung Anak Krakatau dilaporkan delapan kali mengalami erupsi.

Baca juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau Tak Sebabkan Tsunami, Ini Penjelasan BMKG

Beberapa gunung api lain juga mengalami erupsi pada tahun 2020 ini. Apa saja?

1. Gunung Semeru

Tampak suasana ramai di kawah Ranu Kumbolo, Gunung Semeru, Jawa Timur.Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tampak suasana ramai di kawah Ranu Kumbolo, Gunung Semeru, Jawa Timur.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini berstatus waspada atau tingkat aktivitasnya berada di level II.

Gunung berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut ini mengalami erupsi tidak menerus.

Letusan terakhir terjadi pada 10 April 2020 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.

Pantauan yang dilakukan pada Jumat (10/4/2020) menunjukkan bahwa gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 400 meter dari puncak.

Pada 10 April 2020, terjadi satu kali letusan yang menghasilkan kolom erupsi warna asap putih tebal tinggi asap kolom 400 meter mengarah ke utara.

Sementara, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, timur, dan selatan.

Melalui rekaman seismograf pada 10 April 2020, tercatat adanya 42 kali gempa letusan, 22 kali gempa embusan, 1 kali gempa vulkanik dalam dan 2 kali gempat tektonik jauh.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas.

Selain itu, waspada terhadap gugurnya kubah lava di Kawah Jongring Seloko.

Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) terakhir terkirim kode warna orange, terbit pada tanggal 06 Maret 2020 pukul 05.31 WIB.

Dalam laporan VONA tersebut, abu vulkanik teramati dengan ketinggian 3.876 meter di atas permukaan laut atau sekitar 200 meter di atas puncak.

Baca juga: Fakta Erupsi Gunung Semeru, Guguran Lava Meningkat, Pendakian Ditutup

2. Gunung Merapi

Gunung Merapi di Jawa Tengah mengalami erupsi dan memuntahkan asap dengan tinggi kolom mencapai 5.000 meter dari puncak pada Jumat (27/3/2020). ANTARA/HO/BPPTKG/pri.antaranews Gunung Merapi di Jawa Tengah mengalami erupsi dan memuntahkan asap dengan tinggi kolom mencapai 5.000 meter dari puncak pada Jumat (27/3/2020). ANTARA/HO/BPPTKG/pri.
Tingkat aktivitas Gunung Merapi berada pada level II atau waspada. Gunung api berketinggian 2.968 meter dari permukaan laut ini mengalami erupsi tidak menerus.

Letusan terakhirnya terjadi pada 29 Maret 2020 dengan kolom erupsi setinggi 1.500 meter di atas puncak.

Pantauan yang dilakukan pada 10 April 2020, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 10 meter dari puncak.

Cuaca cerah hingga hujan, dengan angin lemah ke arah barat.

Pada 10 April 2020, terjadi erupsi pada pukul 09.10 WIB. Erupsi berdurasi 103 detik dengan amplitudo 75 mm dan tinggi kolom 3.000 meter dari puncak gunung.

Tiupan angin mengarah ke barat laut.

Melalui rekaman seismograf pada 10 April 2020 tercatat adanya1 kali gempa letusan, 18 kali gempa embusan, 15 kali gempa low frequency, 6 kali empa hybrid, 1 kali gempa vulkanik dangkal, dan 7 kali gempa tektonik lokal.

Area dalam radius 3 km dari puncak gunung menjadi area berbahaya, sehingga dilarang adanya aktivitas manusia.

Sementara, di luar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.

Masyarakat diminta untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.

Sementara itu, VONA terakhir terkirim kode warna orange yang terbit pada tanggal 2 April 2020 pukul 15.10 WIB.

Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 5.968 m di atas permukaan laut atau sekitar 3000 meter di atas puncak.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Bagaimana Pantauan Terakhir Gunung Merapi? 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com