Erupsi Gunung Anak Krakatau pada Jumat (10/4/2020) malam dengan tinggi kolom erupsi maksimum 500 meter di atas puncak.
Hingga Sabtu (11/4/2020), tercatat masih ada sejumlah erupsi yang terjadi.
Tingkat aktivitas sejak 25 Maret 2019 berada pada level II atau waspada.
Gunung api berketinggian 157 meter dari permukaan laut ini mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018.
Aktivitas tersebut diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018 hingga Februari 2019.
Pengamatan pada 10 April 2020, gunung api nampak jelas.
Teramati dua kali erupsi pada pukul. 21.58 dan 22.35 WIB, menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu gelap dengan tinggi 200-500 meter dari atas puncak.
Erupsi tersebut diikuti dengan erupsi menerus tipe strombolian (lontaran batuan pijar intensitas rendah).
Sementara, angin lemah berembus ke arah utara, timur laut, tenggara dan barat daya.
Melalui rekaman seismograf pada 10 April 2020 tercatat adanya 2 kali gempa letusan, diikuti dengan tremor letusan dengan amplitudo maksimum 40 mm.
Selain itu, pantauan seismograf menunjukkan adanya 5 kali tremor harmonik, 8 kali gempa low frequency, dan tremor Menerus (microtremor) dengan amplitudo 0.5-22 mm.
Area 2 km dari kawah dilarang ada aktivitas manusia.
Sementara itu, VONA terakhir terkirim kode warna orange yang terbit pada 10 April 2020 pukul 22.35 WIB.
Pemantauan CCTV memperlihatkan erupsi dengan ketinggian 657 meter di atas permukaan laut atau sekitar 500 meter di atas puncak.
Baca juga: Hari Ini, Anak Krakatau Meletus 8 Kali, Tinggi Kolom Abu Vulkanik Capai 2.000 Meter