Pada 11 Januari, sebuah tim ilmuwan di Shanghai mengurutkan genom lengkap dari virus dan menerbitkannya di virological.org, sebuah forum diskusi online untuk para ahli epidemiologi.
Genom tersebut membantu ilmuwan dari seluruh dunia mengidentifikasi virus pada pasien. Setelah itu Thailand mengonfirmasi kasus pertamanya pada 13 Januari dan 3 hari kemudian disusul Jepang dengan 1 kasus.
Setelahnya kasus dilaporkan di Beijing dan provinsi Guangdong selatan pada 20 Januari. Pada hari yang sama pakar penyakit menular China Zhong Nanshan membenarkan di televisi pemerintah bahwa virus itu menyebar di antara manusia.
Segera setelahnya, kasus meningkat dengan cepat. Pemerintah China mulai memerintahkan langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran penyakit.
Pada 23 Januari Wuhan dikunci atau lockdown. Itu sehari sebelum liburan Tahun Baru Imlek selama sepekan. Transportasi dihentikan dan orang dibatasi untuk keluar masuk.
Karantina diperluas hingga kota-kota sekitar Wuhan dan akhirnya semua provinsi Hubei yang pada akhirnya mengunci 60 juta orang.
Baca juga: Pertama Kalinya Lonjakan Pasien Virus Corona Tanpa Gejala Terjadi di China
WHO mendeklarasikan epidemi itu sebagai darurat kesehatan global pada 30 Januari. Hal itu memungkinkan negara-negara membuat berbagai kebijakan seperti pembatasan perjalanan.
Filipina melaporkan kematian pertamanya. Itu adalah kematian pertama di luar China. Setelahnya, gelombang infeksi mulai menyapu Asia.
Di Jepang, lebih dari 3.600 penumpang kapal pesiar Diamond Princess dikarantina 2 minggu di atas kapal sejak 5 Februari karena khawatir virus corona menyebar ke daratan.
Penyakit itu menyebar di kapal dan akhirnya menginfeksi sekitar 600 penumpang dan 6 meninggal. Ketakutan menyebar di kapal-kapal lain dari seluruh dunia. Banyak kapal tidak diizinkan berlabuh.
Korea Selatan sempat mencatat epidemi terbesar kedua di Asia setelah satu pasien ditemukan dari sekte keagamaan.
Namun, tes cepat membuat wabah di Korsel terkendali dalam beberapa minggu meski tanpa karantina, lockdown atau penutupan bisnis.
Baca juga: Virus Corona, Korea Selatan, dan Bantuan Rp 13 Juta untuk Warganya...