Perancis melaporkan kematian pertama pada 14 Februari dan menjadikan pertanda virus itu masuk ke Eropa.
Italia menjadi pusat wabah Eropa setelah virus itu menguasai wilayah utara negara pada pertengahan Februari. Kota-kota di Italia lockdown sejak 22 Februari dan berlaku nasional pada 9 Maret.
Negara tetangganya, Spanyol, kemudian muncul sebagai pemilik jumlah kematian tertinggi kedua di dunia. Keadaan darurat diumumkan pada 14 Maret.
Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir
AS melaporkan kematian Covid-19 pertamanya pada 29 Februari, tetapi deteksi rendah selama beberapa waktu karena tingkat pengujian yang rendah.
Pada pertengahan Maret superstar Hollywood Tom Hanks terinfeksi virus corona. WHO tak lama kemudian secara resmi menyatakan pandemi.
Presiden AS Donald Trump menyatakan darurat nasional pada 13 Maret.
Setelah pengujian diperluas, kasus di AS melonjak dan Negara Bagian New York menjadi pusat wabah atau episentrum selanjutnya.
Pada 30 Maret kasus yang dilaporkan melebihi provinsi Hubei, China. Saat itu rumah sakit di New York melaporkan kekurangan peralatan penting seperti ventilator, APD, dan peralatan lain.
Baca juga: Saat AS Alami Lonjakan Kasus dan Kematian akibat Virus Corona...
China melaporkan tidak ada kasus baru yang ditemukan pada 19 Maret. Namun kekhawatiran datang dari imported case atau kasus dari orang yang baru masuk ke negara tersebut.
India melakukan lockdown nasional yang terbesar di dunia. Lebih dari 1,3 miliar orang terkunci.
Epidemiolog mengatakan bahkan setelah negara-negara memberantas wabah pertama mereka, virus itu kemungkinan akan kembali dalam gelombang-gelombang selanjutnya seperti pandemi flu 1918.
Hal yang membuat kekhawatiran bahwa epidemi akan berlajnut beberapa bulan mendatang adalah adanya sekelompok orang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali dan kemungkinan akan menyebarkan virus ke orang lain.
Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Berikut 5 Negara dengan Jumlah Kasus Corona Terbanyak