"Mungkin karena usia dan level kebugarannya," kata Favalli.
Baca juga: Mengenal Obat Flu Avigan yang Diklaim Efektif Lawan Virus Corona
Favalli mengungkapkan, bagian terberat yang ia alami yakni saat menjalani isolasi.
Setelah sebelumnya berunding dengan keluarganya, ia memutuskan untuk mengisolasi diri di sebuah ruangan.
"Isolasi secara mental cukup sulit. Saya terbiasa dengan kehidupan sosial yang lebih. Saya tinggal bersama istri saya, memiliki keluarga dan teman-teman di sini. Saya berlatih setiap hari dengan rekan satu tim," kata Favalli.
"Saya akan melakukan tes swab dalam dua hari, dua minggu setelah diuji positif: Jika saya negatif, saya harus mengulanginya lagi dalam beberapa hari lagi dan mengonfirmasi hasilnya," imbuh dia.
Favalli mengatakan, selama minggu-minggu terakhir ini, dirinya merasakan banyak kasih sayang dari rekan-rekan setim, teman, manajer dan penggemar.
Di sisi lain, imbuhnya, banyak orang juga yang mengkhawatirkan keadaannya dan keluarganya.
"Senang melihat banyak orang yang merawat kami. Jika kami benar-benar ingin melihat beberapa hal positif dalam virus ini, itu telah mengajari saya betapa pentingnya orang di sekitar Anda," jelas Favalli.
Baca juga: Kisah Warga Italia Saat Lockdown, dari Interaksi Sosial menjadi Virtual
Infografik: Negara-negara yang Melakukan Lockdown karena
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.