Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Diduga Ormas Tenteng Senjata, Ini Penjelasan Kokam

Kompas.com - 21/01/2020, 07:10 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan diduga organisasi masyarakat (ormas) Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) disebut mirip Kopassus dan membawa senjata viral di media sosial Twitter pada Jumat (18/1/2020).

Adapun unggahan video tersebut diunggah oleh pengguna Twitter @digeeembok.

Hingga Sabtu (18/1/2020) pukul 09.00 WIB, unggahan tersebut sudah di retweet lebih dari 1.000 kali dan disukai lebih dari 2.000 kali.

Dalam unggahannya, dituliskan "Izin lapor Pak @penkopassus. Kok ada ormas yg seragamnya mirip kesatuan bapak. Padahal ormas tsb namanya Kokam pak. Nih mantan ketuanya @Dahnilanzar Terima kasih pak".

Baca juga: Viral Ormas Kokam Disebut Berseragam Mirip Kopassus dan Bawa Senjata

Melalui surat edaran dari Badan Pelaksana Operasional (BPO) Kokam Nasional yang dikirimkan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto kepada Kompas.com, dijelaskan bahwa orang-orang yang mengenakan seragam layaknya seragam Kokam adalah salah.

"Berkaitan dengan video tersebut, BPO Kokam Nasional menjelaskan bahwa yang mengenakan seragam tersebut bukan anggota Kokam," tulis surat edaran tersebut seperti rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (19/1/2020).

Dalam rilisnya, Komandan Nasional KOKAM PP Muhammadiyah, Zainuddin menegaskan BPO Kokam Nasional tidak pernah melibatkan anggota Kokam dalam konflik bersenjata atau bersinggungan dengan kelompok separatis.

"Kokam bekerja dalam urusan kemanusiaan, kebencanaan dan ekologi," kata dia.

Lebih lanjut, dalam surat tersebut juga dituliskan bahwa BPO Kokam Nasional menyayangkan penggunaan seragam mirip Kokam seperti yang tampak dalam video tersebut.

Hal tersebut dikarenakan tidak sesuai dengan karakter Kokam, dan anggota Kokam tentu tidak menggunakan senjata api dalam setiap tugasnya.

Baca juga: Viral Megathrust Sulawesi Sebabkan Gempa dan Tsunami Besar, Ini Penjelasannya

Pakaian Dinas Siaga

Kemudian, untuk mengantisipasi peredaran seragam mirip Kokam tersebut, BPO Kokam Nasional ke depan akan lebih selektif dalam mengedarkan seragam Kokam.

"Terutama seragam PDS (Pakaian Dinas Siaga)," kata dia.

Tak hanya itu, BPO Kokam Nasional juga mempunyai agenda sosialisasi corak baju Kokam atau PDS yang sesuai dengan aturan Kokam (5 warna).

"Kami akan mengatur peredaran baju Kokam lebih ketat lagi," imbuh dia.

Sebelumnya, Sunanto mengaku masih melacak kebenaran dari video tersebut. Sejauh ini, pihaknya juga belum mendapatkan laporan terkait video tersebut.

"Kami masih melacak apa benar dalam video tersebut Kokam atau bukan," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (18/1/2020).

Sejauh ini, Kompas.com pun masih berupaya menelusuri lebih jauh terkait informasi video yang viral di media sosial tersebut.

Baca juga: Viral Petugas Parkir Lakukan Pungli ke Pengemudi Ojol, Ini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com