Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pertama Kalinya Manusia "Berjalan" di Ruang Angkasa

Kompas.com - 18/03/2020, 08:25 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 55 tahun lalu, Alexei Arkhipovich Leonov membuat sejarah dengan menjadi orang pertama yang keluar dari pesawat ruang angkasa dan melakukan aktivitas Extravehicular Activity (EVA) pada 18 Maret 1965.

Saat ini berjalan-jalan di angkasa atau spacewalking merupakan bagian rutin dari eksplorasi ruang angkasa.

Tapi Leonov, pionir spacewalking asal Rusia itu hampir tidak berhasil saat memulai perjalanan pertama.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Persib Bandung Lahir, Berikut Perjalanannya...

Dikutip dari Space (18/10/2019), Leonov lahir di wilayah Altai Siberia pada 30 Mei 1934.

Dia lulus dari seleksi Akademi Angkatan Udara dengan cumlaude dan dengan cepat terpilih menjadi salah satu dari 20 kosmonot pertama untuk program luar angkasa Soviet.

Pada 1965, Uni Soviet jauh lebih unggul daripada AS dalam perlombaan mendaratkan manusia di bulan.

Uni Soviet telah mendaratkan hewan, pria, dan wanita ke luar angkasa.

Leonov menaiki pesawat luar angkasa ke-17 di dunia, Voskhod 2, untuk misinya pada 18 Maret 1965.

Dia merangkak ke airlock, membuka palka, meluncur keluar dan melayang ke angkasa.

"Bumi itu bulat!" serunya, saat dia menangkap pandangan pertamanya tentang dunia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Legenda Film Bisu, Charlie Chaplin Meninggal Dunia

Ilustrasi alam semesta galaksi bima saktiNASA/GSFC Ilustrasi alam semesta galaksi bima sakti

Alam Semesta

Dikutip The Guardian (22/10/2019), Leonov mencatat hal-hal pertama yang dilihatnya.

"Ketika saya mengangkat kepala, saya bisa melihat panorama yang luas," ungkapnya.

Kemudian dia melanjutkan, di depannya adalah Krimea, di sebelah kanannya terbentang Pegunungan Kaukasus yang tertutup salju dan Sungai Volga.

Ketika dia mengangkat kepala, dia bisa melihat Laut Baltik. Lenin pernah berkata pada Leonov, bahwa alam semesta tidak terbatas dalam ruang dan waktu.

"Apa yang tersisa dalam ingatanku adalah keheningan yang luar biasa. Itu sangat sunyi hingga aku bisa mendengar detak jantungku," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com