Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Wuhan, Kota Kuno China yang Diisolasi karena Virus Corona

Kompas.com - 28/01/2020, 06:59 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wuhan merupakan tempat asal persebaran virus corona yang sejauh ini merenggut 80 jiwa.

Virus tersebut membuat ibu kota dari Provinsi Hubei ini dikarantina dengan begitu ketat dan untuk pertama kalinya akses kota ini ditutup agar virus corona tidak tersebar semakin luas.

Namun di balik itu semua, Wuhan menyimpan beragam potensi sebagai sebuah kota industri yang maju dan memiliki banyak sejarah.

Memiliki luas 1,528 kilometer persegi, Wuhan dinobatkan menjadi kota terbesar di wilayah China tengah dengan kepadatan penduduk mencapai 1.200 jiwa per kilometer persegi.

Jumlah penduduk yang saat ini mendiami kota tersebut, berdasarkan World Urbanization Prospect terdapat lebih dari 8.364.977 jiwa.

Kota Industri dan perhubungan

Wuhan dikenal sebagai kota industri, karena memiliki perekonomian yang kuat dan menjadi lokasi sejumlah industri besar di negara itu. Misalnya industri mobil lokal juga produksi baja.

Keberadaan industri ini pula lah yang membuat kota ini menawarkan peluang kerja yang besar sehingga menarik perhatian orang-orang dari luar wilayah untuk datang dan menetap di sana.

Banyak dari penduduk Wuhan yang merupakan pendatang dari wilayah lain di China dan luar China. Seperti Hong Kong, Makau, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, hingga Amerika Serikat.

Pemandangan Kota Wuhan di malam hari Shutterstock.com Pemandangan Kota Wuhan di malam hari

Oleh karena peran kota yang begitu signifikan bagi negara, kondisi perekonomian Wuhan kian meningkat, dan diperkirakan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.

Selain itu, Wuhan juga dikenal sebagai kota penghubung di kawasan China Tengah. Kota ini memiliki pelabuhan yang cukup sibuk dan penting yang menjadi tonggak perindustrian di sana.

Bahkan rencananya, Wuhan akan membangun sebuah hub yang dapat menghubungkan 5 benua.

Wuhan sudah ada sejak lebih dari 3.500 tahun yang lalu, oleh karena itu ia menjadi salah satu kota paling kuno di China.

Di era Dinasti Yuan, Wuhan ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Hubei yang kemudian menjadikannya dikenal sebagai kota perdagangan paling penting di seantero negeri.

Baca juga: Mengenal Kota Wuhan, Kota di China yang Diduga Sumber Virus Corona

Pada abad ke-19, Wuhan terus bertumbuh dengan dibangunnya jalur kereta api yang mendukung perannya sebagai kota perdagangan.

Dan saat ini, Wuhan dikenal sebagai kota pusat kegiatan politik, ekonomi, keuangan, budaya, juga pendidikan.

Di kota ini hidup berbagai kelompok etnik berbeda, seperti Zhuang, Manchu, Hui, Yi, dan didominasi oleh etnis Han Chinese.

Sementara itu, bahasa resmi yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat Wuhan adalah bahasa China atau Putonghua. Ada pula bahasa Yue dan Eastern Min, namun lebih sedikit jumlah penuturnya.

Potensi kota

Bangunan Yellow Crane Tower yang menjulang kontras di antara bangunan modern lainShutterstock.com Bangunan Yellow Crane Tower yang menjulang kontras di antara bangunan modern lain

Kota ini dilalui oleh 2 sungai besar di China, yakni Yangtse dan Han. Oleh karena itu, Wuhan dijuluki sebagai "The Riverside City" selain juga dijuluki sebagai "The Chicago of China".

Di sepanjang sungai, wisatawan bisa mengambil paket feri yang mengantarkan siapapun menyusuri sungai dan melihat peradaban kota yang terdiri dari gedung-gedung tinggi.

Wuhan juga memiliki begitu banyak lokasi bersejarah yang hingga saat ini dibuka untuk pariwisata. Misalnya adalah Yellow Crane Tower, Museum Provinsi Hubei, dan Kuil Guiyuan.

Selain wisata, Wuhan juga dikenal sebagai kota yang menyediakan sederet perguruan tinggi. Setidaknya terdapat puluhan lembaga pendidikan tinggi di sana, misalnya adalah Wuhan University dan Huazhong University of Science and Technology.

Kota ini juga menjadi kota ke-5 di China dengan jumlah pelajar terbanyak, setelah Shanghai, hangzhou, Xi'an, dan Nanjing.

Terakhir, Wuhan juga menjadi kota tempat penyelenggaraan turnamen bulutangkis internasional tahunan seperti Badminton Asia Championships yang tahun ini akan diselenggarakan pada 21-26 April 2020.

 Baca juga: BERITA FOTO: Situasi Terkini Kota Wuhan yang Sepi seperti Kota Mati karena Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com