KOMPAS.com - Banjir di Jakarta dan sekitarnya dikabarkan mulai surut pada Jumat (3/1/2020). Selain membersihkan rumah, tanaman yang terkena banjir juga perlu dirapikan.
Dilansir dari thespruce, tanaman yang terkena banjir bisa menyebabkan lebih banyak masalah daripada kekeringan.
Jika tanaman tergenang air maka jumlah oksigennya tidak mencukupi.
Artinya tanaman tidak dapat mengambil dan melepaskan air, serta tidak dapat melepaskan kelebihan karbon dioksida.
Tanaman yang kebanjiran akan terlihat layu, padahal bukan karena kekurangan air.
Itu karena tanaman tidak dapat mengakses air yang tersedia. Nantinya bisa menyebabkan akar busuk dan kematian.
Baca juga: Membandingkan Anggaran Banjir Jakarta dan Pelaksanaan Formula E
Adapun setelah banjir, perlakukan tanaman dengan tepat. Salah satunya tanaman yang berada di dalam pot.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Baca juga: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia Sepekan ke Depan
Namun apabila banjir belum surut, sebaiknya lakukan hal-hal sebagai berikut:
Untuk diketahui, banjir di Jabodetabek selain membuat kerugian harta benda, juga menyebabkan setidaknya 47 nyawa melayang.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Jumat (3/1/2020) menyebutkan jumlah korban meninggal terbanyak terdata di Kabupaten Bogor sebanyak 16 orang.
Lalu 7 lainnya di Jakarta Timur, dan masing-masing 3 korban meninggal di Kota Depok dan Kota Bekasi.
Selebihnya tersebar di sejumlah wilayah di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Bekasi.
Sementara untuk jumlah pengungsi tercatat sebanyak 39.627 KK.
Baca juga: PNS Korban Banjir Bisa Ajukan Cuti, Bagaimana Mekanismenya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.