Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Berburu Bibit Gratis dari Kementerian Lingkungan Hidup agar Tak Kehabisan

Kompas.com - 28/09/2019, 07:20 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui unggahan di media sosialnya pada 7 September 2019 mengumumkan informasi mengenai pembagian bibit gratis.

Akan tetapi, tak sedikit yang mengeluhkan selalu tak kebagian alias kehabisan saat ingin mendapatkan bibit gratis ini.

Bagaimana caranya agar tak kehabisan saat ingin mendapatkan bibit gratis dari KLHK?

Kepala Biro Humas KLHK Djati Witjaksono mengatakan, mereka yang berminat untuk mendapatkan bibit gratis diimbau untuk menelepon terlebih dahulu.

“Hubungi dulu, itu dikontak dulu penanggung jawab lapangannya,” ujar Djati, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/9/2019).

Ia menyebutkan, jika di satu lokasi persemaian persediaan bibit habis, maka bisa mencari di persemaian lainnya.

“Karena kalau persediaan habis, maka harus menunggu yang kecil-kecil dahulu siap tanam. Kalau enggak menunggu, kasihan nanti ditanam malah mati apalagi kalau musim kemarau,” tambah dia.

Baca juga: Mau Bibit Gratis dari Kementerian Lingkungan Hidup? Ini Caranya!

Menurut Djati, setiap persemaian menyediakan satu juta bibit setiap tahunnya.

Ketika 1 juta bibit itu habis, maka persemaian tersebut akan tetap memproduksi kembali.

Akan tetapi, memerlukan waktu untuk menumbuhkan bibit yang kecil agar layak tanam.

Lokasi persemaian

Di seluruh Indonesia, persemaian permanen tersebar di berbagai wilayah.

Adapun, lokasi dan nomor telepon masing-masing persemaian bisa dilihat di link berikut Lokasi dan Nomor Telepon Pembagian Bibit Gratis.

Untuk masyarakat Jakarta, Djati menyampaikan mereka bisa mencari bibit ke persemaian permanen di sekitar Jakarta

“Bisa ke Cimanggis, Sukabumi, ataun Kampus IPB Darmaga,” kata dia.

Seperti diketahui, KLHK membagikan bibit gratis. Setiap orang bisa dengan menunjukkan KTP-nya, bisa mendapatkan maksimal 25 pohon yang terdiri dari 5 pohon buah dan 20 pohon penghijauan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com