Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Berburu Bibit Gratis dari Kementerian Lingkungan Hidup agar Tak Kehabisan

Akan tetapi, tak sedikit yang mengeluhkan selalu tak kebagian alias kehabisan saat ingin mendapatkan bibit gratis ini.

Bagaimana caranya agar tak kehabisan saat ingin mendapatkan bibit gratis dari KLHK?

Kepala Biro Humas KLHK Djati Witjaksono mengatakan, mereka yang berminat untuk mendapatkan bibit gratis diimbau untuk menelepon terlebih dahulu.

“Hubungi dulu, itu dikontak dulu penanggung jawab lapangannya,” ujar Djati, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/9/2019).

Ia menyebutkan, jika di satu lokasi persemaian persediaan bibit habis, maka bisa mencari di persemaian lainnya.

“Karena kalau persediaan habis, maka harus menunggu yang kecil-kecil dahulu siap tanam. Kalau enggak menunggu, kasihan nanti ditanam malah mati apalagi kalau musim kemarau,” tambah dia.

Menurut Djati, setiap persemaian menyediakan satu juta bibit setiap tahunnya.

Ketika 1 juta bibit itu habis, maka persemaian tersebut akan tetap memproduksi kembali.

Akan tetapi, memerlukan waktu untuk menumbuhkan bibit yang kecil agar layak tanam.

Lokasi persemaian

Di seluruh Indonesia, persemaian permanen tersebar di berbagai wilayah.

Adapun, lokasi dan nomor telepon masing-masing persemaian bisa dilihat di link berikut Lokasi dan Nomor Telepon Pembagian Bibit Gratis.

Untuk masyarakat Jakarta, Djati menyampaikan mereka bisa mencari bibit ke persemaian permanen di sekitar Jakarta

“Bisa ke Cimanggis, Sukabumi, ataun Kampus IPB Darmaga,” kata dia.

Seperti diketahui, KLHK membagikan bibit gratis. Setiap orang bisa dengan menunjukkan KTP-nya, bisa mendapatkan maksimal 25 pohon yang terdiri dari 5 pohon buah dan 20 pohon penghijauan.

Adapun syarat permohonan untuk mendapatkan bibit gratis tersebut, melansir dari akun resmi Instagram KLHK adalah sebagai berikut:

1. Mencantumkan jumlah, jenis bibit dan peruntukannya
2. Mencantumkan identitas lengkap dan alamat lengkap
3. Melampirkan fotocopy KTP
4. Mencantumkan nama dan nomor telepon kontak yang bisa dihubungi
5. Mencantumkan alamat lokasi tanam dan melampirkan peta/sket calon lokasi penanaman disertai koordinat geografisnya
6. Sanggup melaksanakan pemeliharaan tahun pertama dan tahun kedua
7. Menandatangani berita acara serah terima bibit.

Pembagian bibit gratis bertujuan untuk mempercepat rehabilitasi hutan dan lahan.

Adapun pembagian bibit gratis ini bisa dimanfaatkan untuk menghijaukan lingkungan sekitar seperti sekolah maupun tempat tinggal.

Djati mengungkapkan, jenis bibit yang disediakan adalah bibit-bibit kayu-kayuan seperti mahoni, jati, dan buah-buahan seperti pete, mangga, durian, rambutan, dan belimbing.

Ada pula daun salam dan pohon-pohon yang merupakan makanan yang disukai burung.

Bibit gratis yang disediakan ini tidak untuk diperjualbelikan.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/28/072000365/tips-berburu-bibit-gratis-dari-kementerian-lingkungan-hidup-agar-tak

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke