Pada November 2014 lalu, beredar foro di media sosial yang mengatakan bahwa anggota fraksi PDI-P ini tertidur saat rapat paripurna tandingan versi Koalisi Indonesia Hebat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Tapi, Adian dengan tegas membantahnya.
Menurut dia, saat itu dirinya hanya memejamkan mata sesaat dan tetap mengikuti jalannya rapat.
Adian mengaku, hanya memejamkan mata sejenak sambil memikirkan kronologi perseteruan Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih di DPR.
Adian pernah ikut berdemo dengan ribuan mahasiswa lain dalam rangka penuntutan agar Soeharto turun dari jabatannya.
Menurut dia, mahasiswa kala itu bersifat sukarela dan melancarkan aksi dan bekerja keras mencari dana untuk kegiatan ini, salah satunya dengan mengamen.
Adian mengungkapkan, kurang lebih 7.000 orang turut dalam aksi.
Peristiwa Mei 1998 tersebut terbagi menjadi dua gerakan mahasiswa, yaitu Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta dan Forum Kota.
Jumlah terus bertambah dan mahasiswa berhasil masuk, menguasai gedung DPR/MPR.
Adian saat itu menjaga gerbang masuk, ikut menyeleksi siapa saja mahasiswa yang bisa masuk.
Baca juga: Menpora Imam Nahrawi Tersangka, Ini Tanggapan Istana
Pada 2017 lalu, Adian dilarang masuk ke Istana Kepresidenan.
Adian memenuhi undangan diskusi dan mendengarkan asipirasi masyarakat suku Amungne di Gedung Binagraga, Kompleks Istana Kepresidenan.
Menurutnya, dia diusir lantaran memakai celana jeans.
Lagi-lagi, Adian mengklaim undangan Deputi V KSP Danny Jaleswari Pranudhawardani ini tak menyebutkan dress code.
Adian hadir dalam kapasitasnya sebagai anggota Komisi VII DPR RI.
Staf KSP turun tangan dan mengizinkan Adian masuk, tapi pihak Paspampers tetap melarang, serta meminta staf KSP dan Adian untuk menghadap dan memohon izin ke Danplek Bina Graha.
Dikabarkan sebelumnya, dalam aturan berbusana di lingkungan istana, dilarang untuk menggunakan baju non formal seperti celana jeans.
Aturan tersebut tertempel di pintu masuk kompleks istana yang dijaga Paspampers. Namun, aturan ini memang tidak jelas apakah berlaku untuk semua orang yang akan masuk istana atau tidak.
(Sumber: Kompas.com/Jessica Carina, Fidel Ali Permana, Ihsanuddin)
Baca juga: Jokowi Tak Sempat Bertemu Pimpinan KPK, Istana: Yang Diurusin Banyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.