Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Perut Buncit? Kenali Penyebab dan Cara Mengecilkannya

Kompas.com - 07/09/2019, 18:25 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada yang sedang bingung karena memiliki perut buncit? Jangan hanya bingung, tapi ketahui juga penyebab yang membuat perut buncit.

Untuk menghindari agar tak memiliki perut buncit, ketahui juga bahayanya.

Jika sudah telanjur, coba juga berbagai cara untuk mengecilkannya.

Ternyata, kebiasaan sehari-hari berkontribusi membuat perut seseorang buncit. Apa saja kebiasaan yang mungkin tak disadari itu?

Kebiasaan makan

  • Kebiasaan makan pada malam hari bisa membuat seseorang memiliki risiko lebih besar mengalami perut buncit. Atur waktu tidur setidaknya tiga jam setelah makan.

  • Saat sedih, kecewa, kesal, sebagian orang memilih melampiaskannya dengan cara makan enak, termasuk makanan cepat saji. Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan lemak di perut semakin menimbun.

  • Kurang tidur juga dapat meningkatkan produksi hormon kortisol (hormon stres) yang dapat mendorong seseorang mengonsumsi makanan manis atau tinggi gula. Orang dewasa, idealnya membutuhkan waktu tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap malamnya.

  • Perilaku menggunakan piring besar saat makan juga mendorong seseorang mengambil makanan dalam jumlah banyak. Jika memang tak ingin perut membuncit karena mengonsumsi makanan melebihi kebutuhan tubuh, dapat disiasati dengan memakai piring yang lebih kecil agar tak mendorong makan dalam porsi lebih besar.

Bahaya perut buncit

Mempunyai perut buncit lebih berisiko terhadap kesehatan, karena salah satunya terjadi tumpukan lemak viseral yang berlebih.

Lemak viseral membungkus organ-organ rongga perut, seperti pankreas, hati, dan usus.

Lemak jenis ini bisa mempengaruhi fungsi hormon dalam tubuh.

Penyakit jantung, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, hingga kanker menjadi empat
penyakit yang dapat menimpa seseorang dengan perut buncit.

Bagaimana mengecilkan perut buncit?

Tak ada cara instan untuk menghilangkan tumpukan lemak yang menyebabkan perut menjadi
buncit.

Ahli gizi tersertifikasi asal New York, AS, Rachel Stahl, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 22 Februari 2019memberikan tips untuk mengurangi lemak di perut.

Caranya, di antaranya:

Membaca bahan makanan

Mengecek bahan makanan yang tertera dalam kemasan dapat Anda lakukan untuk mengetahui kandungan lemak dalam makanan tersebut.

Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung lemak trans.

Disebutkan, lemak trans ini ditemukan di beberapa produk seperti margarin, makanan beku, permen, makanan yang dipanggang, dan beberapa saus.

Hindari gula

Batasi asupan gula agar lemak perut tak semakin mengembang.

Kebanyakan mengonsumsi gula dapat membuat resistensi insulin, di mana kondisi ini membuat seseorang sulit menurunkan berat badan.

Gula dapat meningkatkan level insulin dan menahan hormon leptin, yaitu hormon yang memberi sinyal pada tubuh ketika merasa kenyang.

Tak hanya itu, gula membuat reseptor dopamin menjadi berlebih. Hal ini dapat membuat seseorang lebih gampang lapar dan sulit kenyang.

Minuman yang dikonsumsi

Minuman dengan pemanis gula, seperti soda, jus buah, dan es teh manis sebaiknya juga dibatasi.

Gula membuat otak tak memproses kalori cair, begitu pula bagaimana memproses kalori berbentuk padat.

Mengonsumsi kalori dalam bentuk minuman, membuat seseorang masih merasa lapar, sehingga masih membutuhkan makan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com