Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjelasan Pertamina soal Harus Turun dari Motor Saat Isi BBM di SPBU

KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan unggahan warganet yang menanyakan haruskah pengendara turun dari motor ketika mengisi bahan bakar minyak (BBM).

Pertanyaan tersebut diungkapkan akun @tanyarlfes pada Senin (8/1/2024) dan sudah ditayangkan sebanyak 216.200 kali.

Dalam unggahan, warganet menunjukkan foto saat pengendara motor mengisi BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Pengendara tampak turun dari motornya ketika berhenti di depan pompa pengisian BBM padahal posisi tutup tangki berada di tengah dek motor.

"perasaan motor PCX klo isi bensin GK harus turun deh. menurut kalian klo isi bensin itu harus turun dari motor atau ga usah?" bunyi unggahan tersebut. 

Komentar warganet

Unggahan itu kemudian mendapat berbagai respons komentar dari warganet. Beberapa mengatakan, mereka tetap turun dari motor ketika mengisi BBM. 

Mereka menilai, turun dari motor ketika mengisi BBM merupakan bentuk kesopanan terhadap petugas SPBU.

Sementara itu, warganet lainnya menilai turun atau tidaknya pengendara dari motor adalah pilihan masing-masing.

"turun, apalagi itu tangkinya tuh kek agak dibawah gitu kek ga sopan jg ga sih? petugasnya jd agak nunduk di depan kita tp kitanya ongkang2 tetep duduk," cuit akun @moonsbxxx.

"orang knp repot bgt dah apa-apa di videoin trs di jadiin konten, mau turun apa ngga juga urusan dia," timpal akun @ourmxxx.

Lantas, haruskah pengendara turun dari motor ketika mengisi BBM?

Penjelasan Pertamina

Area Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan pihaknya menganjurkan pengendara turun dari motornya ketika mengisi BBM.

Anjuran tersebut ditujukan kepada pengendara yang mengendarai sepeda motor matic bongsor, seperti Honda PCX dan Yamaha Nmax atau sport fairing dengan tutup tangki BBM di depan.

Dengan pengendara turun dari motor ketika mengisi BBM, mereka dapat mengantisipasi atau mencegah segala hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Sebagai bentuk antisipasi, misalnya ada insiden (munculnya percikan api) bisa segera menghindar," jelas Eko kepada Kompas.com, Selasa (9/1/2024).

Mematikan mesin ketika mengisi BBM

Sementara itu, Kepala SPBU Pertamina Cikini dan Pramuka Paimin mengatakan, selain turun dari motor, pengendara juga wajib mematikan mesin. 

Hal tersebut dimaksudkan supaya menghindari penyebaran apabila terjadi percikan atau munculnya api.

"Karena panas mesin di sekitar area pengisian sangat berbahaya dan bisa menimbulkan kebakaran. Untuk roda dua pada saat pengisian BBM wajib standard dan turun dari motor," ujar Paimin dikutip dari Kompas.com, Kamis (7/7/2022).


Panik jika muncul percikan api

Lebih lanjut, Paimin menjelaskan bahwa ada kecenderungan pengendara panik dan membanting motor ketika muncul percikan api di sekitar mereka atau kendaraannya.

Kondisi seperti itu berpotensi memperparah kebakaran dan menyebabkan api menyebar.

"Saat panik, umumnya motor akan ditinggal begitu saja atau dijatuhkan. Pemilik akan kabur menjauhi sumber api tadi. Perilaku seperti ini yang ingin dihindari karena potensi api tambah besar dan menyebar," jelas Paimin.

Ia menambahkan, ketika pengendara turun dan memasang standar motor ketika mengisi BBM, mereka dapat menyelamatkan diri bila terjadi kebakaran atau percikan api.

Penanganan kondisi tersebut juga menjadi lebih cepat karena api tidak cepat menyebar ke mana-mana.

Paimin turut mengingatkan pengendara agar mematikan mesin motor ketika pengisian BBM dilakukan. Sebabnya, mesin kendaraan adalah unsur pemantik api.

"Ketika didukung udara dan ada zat pembakaran yakni uap bensin, maka hanya butuh sepersekian detik dari keadaan normal untuk memicu api," tuturnya.

Pengendara diminta tidak menggoyang-goyangkan motor

Di sisi lain, Eko juga menyinggung perilaku beberapa pengendara yang menggoyang-goyangkan motor ketika BBM sedang diisikan ke tangki.

Ia mengatakan, perilaku seperti itu berbahaya dan tidak disarankan karena berpotensi menyebabkan percikan api.

"Tidak disarankan karena BBM itu zat cair yang dengan sendirinya akan mengisi bagian paling rendah terlebih dahulu dan tidak akan tersangkut di bagian atas tangki," ujar Eko.

"Lalu dengan menggoyangkan (motor) juga potensial menimbulkan gesekan listrik statis dengan nozzle pengisian BBM. Jadi, tidak ada gunanya menggoyangkan (motor)," sambungnya.

Lebih lanjut, Eko meminta supaya pengendara motor yang mengisi BBM di SPBU untuk mengutamakan bentuk keselamatan lainnya.

Salah satunya dengan antre secara tertib ketika menuju pompa pengisian BBM.

"Kemudian, mengisi BBM yang berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan," saran Eko.

 

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/09/200000865/penjelasan-pertamina-soal-harus-turun-dari-motor-saat-isi-bbm-di-spbu

Terkini Lainnya

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke