Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Covid-19 Subvarian Arcturus Naik Status Jadi Variant of Interest, Apa Itu dan Bagaimana Dampaknya?

Sebelumnya, varian Arcturus berstatus Variant Under Monitoring (VUM) atau varian dalam pemantauan.

Melalui pembaruan epidemiologi mingguan terbarunya pada Kamis (20/4/2023), hal itu dilakukan lantaran perkiraan pertumbuhannya yang lebih unggul dibanding subvarian lainnya dan kemampuannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh.

Arcturus dilaporkan sudah menjangkiti 31 negara di seluruh dunia. 

Lantas apa itu Variant of Interest?

Variant of Interest

Dilansir dari Gavi, Variant of Interest (VOI) adalah status sebuah virus yang mengalami perubahan genetik dan memengaruhi karakteristik virus itu sendiri.

Karakteristik tersebut seperti penularan, kemampuan menghindar dari sistem kekebalan tubuh manusia, atau tingkat keparahan penyakit.

VOI juga harus terbukti memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan varian lain yang berada di lebih dari satu wilayah pantauan WHO.

Selain itu, terdapat juga bukti lain bahwa varian ini menimbulkan risiko baru bagi kesehatan masyarakat dunia.

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito menjelaskan di laman resminya, VOI adalah varian virus yang ditandai dengan mutasi genetik berupa mutasi asam amino yang menyebabkan perubahan fenotipe virus.

Fenotipe sendiri merupakan suatu karakateristik virus dengan berbagai aspek, baik secara perilaku, fisiologis, biokimiawi, atau struktural.

Hal itu diprediksi dapat mengubah kondisi epidemiologi, antigenisitas, dan virulensi virus.

Varian ini terbukti secara signifikan mengalami transmisi komunitas atau masyarakat, baik pada beberapa kasus, klaster, maupun negara.

Pola penyebarannya dalam komunitas dapat merugikan kesehatan publik, bahkan memberikan dampak buruk pada proses diagnostik dan terapuetik.

Apa itu Covid-19 subvarian Arcturus?

Dikutip dari Kompas.com (14/4/2023), subvarian Arcturus adalah salah satu dari 600 subvarian Covid-19 Omicron yang tersebar di seluruh dunia.

Omicron sendiri merupakan varian atau turunan Covid-19 yang pertama kali dideteksi pada 24 November 2021.

Diidentifikasi pertama kali pada Januari 2023 dan mulai dipantau oleh WHO sejak 22 Maret, subvarian Omicron ini mempunyai satu mutasi tambahan pada spike protein.

Karena mutasi tambahan tersebut, Arcturus menunjukkan peningkatan infesivitas serta potensi peningkatan patogenisitas.

Hasil pengamatan yang dilakukan WHO juga menilai bahwa subvarian Omicron itu lebih kebal terhadap antibodi yang tertinggal di tubuh dari infeksi Covid-19 sebelumnya.

Gejala Arcturus

Berikut berbagai gejala yang perlu diwaspadai sebagaimana dilansir dari TheHealthSite:

  • Demam disertai menggigil.
  • Nyeri tubuh atau kram otot.
  • Sakit kepala.
  • Sakit tenggorokan.
  • Pilek.
  • Hidung tersumbat.
  • Kelehan yang ekstrem.
  • Masalah perut.
  • Batuk.
  • Sesak di dada.

Selain itu, terdapat tambahan gejala dari subvarian ini pada anak-anak, yakni gangguan penglihatan atau mata memerah.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/24/093000165/covid-19-subvarian-arcturus-naik-status-jadi-variant-of-interest-apa-itu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke