Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Faktor Risiko Diabetes yang Jangan Disepelekan, Apa Saja?

Diabetes bisa mengakibatkan komplikasi yang menyerang ginjal, jantung, dan kebutaan pada mata

Diabetes merupakan kondisi yang menyebabkan kadar gula (glukosa) darah dalam tubuh naik. Kadar gula darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas.

Namun, bagi penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin dengan baik sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh.

Penyakit diabetes ini bisa menyerang siapa saja dalam segala jenis umur. Untuk itu, penting untuk mengetahui apa saja faktor risiko yang dapat menyebabkan diabetes ini.

1. Diabetes tipe 1

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), penyebab dari diabetes tipe 1 ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, diabetes tipe 1 diduga disebabkan oleh reaksi imun (tubuh menyerang dirinya sendiri secara tidak sengaja).

Sedangkan untuk faktor risiko diabetes tipe 1 ini tidak sejelas prediabetes dan diabetes tipe 2. Beberapa faktor risikonya meliputi:

  • Riwayat keluarga: Memiliki orang tua, saudara laki-laki, atau saudara perempuan dengan diabetes tipe 1.
  • Usia: Anda bisa terkena diabetes tipe 1 pada usia berapa pun, tetapi biasanya berkembang padaanak-anak, remaja, atau dewasa muda.

Di Amerika Serikat, orang kulit putih lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 1 daripada orang Afrika-Amerika dan Hispanik atau Latin.

Saat ini, tidak ada yang tahu cara mencegah diabetes tipe 1.

Anda mungkin akan mengalami diabetes tipe 2, jika:

  • Memiliki pradiabetes.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Risiko meningkat jika Anda memiliki ukuran pinggang yang tinggi.
  • Berusia 45 tahun atau lebih.
  • Memiliki orang tua, saudara laki-laki, atau saudara perempuan dengan diabetes tipe 2.
  • Kurang melakukan aktivitas fisik.
  • Anda lebih berisiko jika pernah mengalami tekanan darah tinggi.
  • Diabetes tipe 2 sedikit lebih umum pada pria daripada wanita.
  • Kebiasaan merokok.
  • Minum terlalu banyak alkohol
  • Kurang tidur.
  • Memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Pernah menderita diabetes gestasional (diabetes saat hamil) atau melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 9 pound atau 4 kg an.

Jika Anda memiliki penyakit hati berlemak non-alkohol, Anda mungkin juga berisiko terkena diabetes tipe 2.

Tidak seperti diabetes tipe 1, diabetes gestasional tidak disebabkan oleh kekurangan insulin, tetapi oleh hormon lain yang diproduksi selama kehamilan yang dapat membuat insulin kurang efektif, suatu kondisi yang disebut resistensi insulin.

Meskipun setiap wanita dapat mengembangkan diabetes gestasional selama kehamilan, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya. Berikut di antaranya:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Memiliki riwayat keluarga yang juga menderita diabetes.
  • Pernah melahirkan bayi sebelumnya dengan berat lebih dari 9 pon atau sekitar 4 kg an.
  • Usia (wanita yang lebih tua dari 25 tahun berisiko lebih besar terkena diabetes gestasional daripada wanita yang lebih muda).
  • Ras (wanita Afrika-Amerika, Indian Amerika, Amerika Asia, Hispanik atau Latin, atau Kepulauan Pasifik memiliki risiko lebih tinggi).
  • Pradiabetes, juga dikenal sebagai gangguan toleransi glukosa.

Meskipun peningkatan glukosa dalam urin sering dimasukkan dalam daftar faktor risiko, namun dalam hal ini tidak diyakini sebagai indikator yang dapat dikaitkan untuk diabetes gestasional.

Diabetes gestasional biasanya hilang setelah melahirkan, namun hal ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Selain itu, ini juga dapat menyebabkan bayi Anda lebih cenderung mengalami obesitas saat masih anak-anak atau remaja, dan mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Sebelum hamil, Anda mungkin bisa mencegah diabetes gestasional dengan perubahan gaya hidup. Ini termasuk menurunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas, makan makanan yang sehat, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.

4. Prediabetes

Dilansir dari Mayo Clinic, pradiabetes adalah kondisi ketika Anda memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal. Namun kondisi ini belum cukup tinggi untuk dianggap sebagai diabetes tipe 2. 

Faktor yang memungkinkan Anda terkena diabetes tipe 2 juga dapat meningkatkan risiko pradiabetes. Faktor-faktor ini meliputi:

  • Kelebihan berat badan.
  • Ukuran pinggang yang besar dapat mengindikasikan resistensi insulin.
  • Makan daging merah dan daging olahan, serta minum minuman manis, dikaitkan dengan risiko pradiabetes yang lebih tinggi.
  • Kurang melakukan aktivitas fisik
  • Meskipun diabetes dapat berkembang pada usia berapa pun, risiko pradiabetes meningkat setelah usia 35 tahun.
  • Riwayat keluarga. 
  • Pernah menderita diabetes gestasional (diabetes saat hamil).
  • Ras atau etnis termasuk orang kulit hitam, Hispanik, Indian Amerika, dan Asia Amerika lebih mungkin mengembangkan pradiabetes.
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS). 
  • Mengalami gangguan tidur. 
  • Kebiasaan merokok.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Rendahnya kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL), kolesterol "baik".
  • Tingkat trigliserida yang tinggi  dalam darah.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/03/180000965/faktor-risiko-diabetes-yang-jangan-disepelekan-apa-saja-

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke