Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dokter Sarankan Tak Cukur Habis Rambut Kemaluan, Ini Manfaatnya

KOMPAS.com - Rambut kemaluan kerap dianggap mengganggu oleh sebagian orang, terutama wanita.

Namun, dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) Tofan Widya Utami menyarankan agar wanita tidak mencukur habis rambut di area genital atau kemaluan.

"Rambut (kemaluan) jangan dikerok, di-waxing supaya bersih kayak bayi," ujar dia, dikutip dari Antara (25/6/2022).

Dibanding mencukur habis, menurutnya, akan lebih baik jika menyisakan rambut sekitar 0,5 cm. Hal ini guna menghindari timbulnya rasa gatal saat rambut baru tumbuh.

Tofan mengatakan, rasa gatal saat rambut baru tumbuh terkadang memicu seseorang untuk menggaruknya tanpa mencuci tangan.

Padahal, bukan meredakan, menggaruk bagian yang gatal justru akan memperburuk rasa gatal tersebut. Ujungnya, bisa mengiritasi ujung saraf di area yang digaruk.

Meski terkadang mengganggu penampilan, rambut di area tertentu seperti genital sesungguhnya memiliki manfaat.

"Rambut yang sepele-sepele kalau kita bilang, itu ada gunanya semua," ujar Tofan.

Lantas, apa saja manfaat rambut kemaluan?

Manfaat rambut kemaluan

Layaknya bagian tubuh lain, rambut kemaluan memiliki beberapa manfaat yaitu:

1. Sinyal kematangan seksual

Dilansir dari laman Healthline, rambut di area kemaluan muncul saat seseorang memasuki masa pubertas.

Ini merupakan tanda seseorang telah matang secara seksual dan kemungkinan bisa mulai bereproduksi.

2. Melindungi dari gesekan

Area genital memiliki kulit yang sangat halus dan sensitif. Untuk itu, kehadiran rambut salah satunya bertujuan meredakan gesekan antara vulva vagina dengan pakaian.

Pasalnya, jika tak ada rambut, bagian vulva terutama kulit di bibir vagina bisa mengalami iritasi.

Adanya rambut kemaluan membantu menurunkan risiko terjadinya gesekan atau ruam di daerah organ intim.

3. Melindungi dari mikroorganisme berbahaya

Sama seperti bulu mata dan rambut hidung, rambut kemaluan berfungsi menjebak kotoran dan mikroorganisme berbahaya.

Tak hanya itu, folikel pada rambut juga menghasilkan sebum, yakni minyak yang berguna mencegah bakteri berkembang biak.

Oleh sebab itu, rambut kemaluan bisa melindungi dari infeksi tertentu, termasuk:

  • Selulitis (infeksi bakteri kulit)
  • Infeksi menular seksual (IMS)
  • Infeksi saluran kemih (ISK)
  • Vaginitis (peradangan pada vagina)
  • Infeksi jamur

4. Menyebarkan feromon

Feromon adalah zat kimia yang memengaruhi respons sosial dan seksual orang lain.

Dibanding daerah lain, feromon yang disekresikan kelenjar keringat apokrin lebih banyak ditemui di area genital.

Untuk itu, ada sebuah teori bahwa rambut kemaluan bisa menyebarkan feromon sehingga meningkatkan daya tarik seksual.

Namun, dikutip dari Medical News Today, sebagian besar studi ilmiah yang terkontrol dengan baik belum menunjukkan bukti kuat untuk teori ini.

Cara menjaga kebersihan rambut kemaluan

Masih dari Medical News Today, rambut kemaluan tidak selalu higienis lantaran berperan menjebak kotoran dan keringat.

Oleh karena itu, rambut kemaluan perlu dibersihkan secara rutin, yakni setiap kali mandi dan buang air kecil.

Adapun cara membersihkan rambut kemaluan cukup dengan menggunakan air biasa.

Bersihkan pula area genital dari arah depan ke belakang, dan hindari arah sebaliknya. Tujuannya agar mikroorganisme dari anus tak masuk ke dalam vagina.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/26/160500165/dokter-sarankan-tak-cukur-habis-rambut-kemaluan-ini-manfaatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke