Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral soal Jasa Screenshot iPhone di TikTok dan Telegram, Apa Itu?

Meskipun bagi sebagian orang hal tersebut mengherankan, namun ternyata hal tersebut laku diperdagangkan dan lumayan banyak peminatnya. 

Diduga, mereka yang menggunakan jasa ini karena ingin dikira memiliki iPhone agar bisa tampak memiliki iPhone di media sosialnya. 

Jasa screenshot iPhone yang ditawarkan mulai dari screenshot wallpaper atau lockscreen di Instagram hingga Twitter. 

Harga yang diberikan juga bervariasi tergantung permintaan pelanggan.

Umumnya, jasa screenshot iPhone yang banyak diminati adalah screenshot Instagram, Spotify, screenshot wallpaper, fake chat (chat palsu) hingga screen recorder atau perekam layar.

Harga jasa jual beli screenshot iPhone ini bervariasi mulai dari Rp 500 untuk sekali screenshot, hingga Rp 2.000 dan Rp 5.000. 

Sementara di salah satu e-commerce populer di Indonesia, untuk jasa screenshot (SS) iPhone mulai dari Rp 1.000 sampai Rp 5.000. Untuk fake chat dikenai tarif Rp 3.000.

Psikolog di Ohana Space Jakarta Barat, Marissa Meditania mengatakan, iPhone memiliki branding dan position yang prestisius, mewah, mahal, dan sebagai fashion icon.

Karena itu tak heran jika banyak orang yang ingin dianggap memiliki iPhone meskipun bukan pengguna iPhone. 

"Jadi dari segitu target marketing, customer, itu menargetkan pada orang-orang yang perilakunya memang mementingkan hal-hal tersebut, tidak semua pengguna iPhone seperti ini," ujar Marissa saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Marissa menjelaskan, ada beberapa orang yang ingin menunjukkan dirinya menggunakan iPhone secara online, maka jadilah orang tersebut menggunakan jasa screenshot iPhone itu.

Menurut Marissa, alasannya karena bisa jadi juga ada orang yang menggunakan jasa ini karena look pada iPhone lebih clean, lebih rapi dibandingkan gadget yang lain.

"Kita tidak bisa menyamaratakan semua pengguna jasa screenshot ini," ujar Marissa.

Branding diri dengan iPhone

Marissa mengatakan, orang yang membeli iPhone untuk tujuan membranding diri, merasa dirinya lebih valueable, merasa tingkat sosialnya lebih tinggi adalah hal yang sama sekali tidak salah.

"Misalnya, saya lihat orang pakai iPhone keren ya, membandignkan diri dengan orang lain, maka timbul pemikiran 'wah berarti saya enggak keren ya kalau enggak pakai iPhone'," ujar Marissa.

Pemicu ambisiusnya seseorang terhadap hal-hal berbau iPhone ini karena penggunaan media sosial.

Agar percaya diri

Hal serupa juga disampaikan oleh dosen psikologi UNISA Yogyakarta sekaligus psikolog RS Rajawali Citra Bantul, Ratna Yunita Setiyani.

Menurut Ratna, seseorang sampai melakukan sesuatu hanya untuk dianggap memiliki benda ini padahal hanya sewa atau tampilan seolah-olah saja. Seperti sebuah jimat bagi siapa saja yang ingin merasa lebih percaya diri dan menjadi satu kebanggaan.

Ia menambahkan, sebagian besar yang menggunakan jasa ini adalah remaja, dimana mereka merasa bahwa pendapat atau cara berpikir mereka ingin diakui, selera mereka ini merupakan manifestasi dari kemampuan diri mereka dalam mengontrol dirinya.

"Keinginan untuk mendapatkan pengakuan dengan barang yang dianggap berharga ini sangat mempengaruhi diri mereka untuk juga melakukan hal yang sama," ujar Ratna saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

"Keinginan mereka diterima dalam kelompoknya yang mempengaruhi keputusan diri mereka untuk mengambil keputusan, 'ya saya akan memakai jasa ini agar terlihat gagah, berwibawa, bangga dan mempesona bagi yang lainnya'. Inilah kenapa jasa ini semakin banyak dicari dan diakses oleh mereka pengguna jasa," lanjut dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/23/163000065/viral-soal-jasa-screenshot-iphone-di-tiktok-dan-telegram-apa-itu-

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke