Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Bentrok di Babarsari, Ini Penjelasan Polisi

KOMPAS.com - Aksi bentrokan di kawasan Babarsari, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (4/7/2022) ramai dibicarakan di media sosial.

Video kerusuhan di Babarsari itu telah tersebar luas di jagad dunia maya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta Kepolisian Daerah (Polda) DIY tidak hanya sekedar melerai, melainkan menindak para pelaku secara hukum.

"Soal bicara keras enggak apa-apa itu kan volume radio saja gedekke cilikke ning jangan penegertian kekerasan itu fisik jadi saya berharap karena ini pelanggaran hukum saya berharap Polda tidak hanya sekedar melerai tapi dengan disiplin melanggar hukum ya berproses dengan baik," ucapnya, dikutip dari Kompas.com, Senin (4/7/2022).

Lebih lanjut, Sultan tidak menginginkan di Yogyakarta menjadi ajang kekerasan fisik dan menjadi kebiasaan untuk mendidik anak di Yogyakarta.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda DIY Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Yuliyanto meminta kepada semua pihak agar mempercayakan kasus ini kepada pihak Polda DIY dan Polres Sleman.

Selain itu, ia meminta semua kelompok agar menahan diri agar tak terjadi peristiwa pidana lagi.

"Sehingga sekali lagi kami mohon dipercayakan kepada kami Polda DIY, kepada Polres Sleman untuk mengusut tuntas peristiwa ini," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Senin (4/7/2022).

Kronologi kejadian bentrokan di Babarsari

Yuliyanto menjelaskan, kerusuhan berawal pada Sabtu (2/7/2022) di tempat hiburan di Babarsari.

Pada awalnya, seorang dengan inisial L bersama rombongan melakukan karaoke. Begitu selesai, oleh kasir ditanya apakah telah membayar atau belum.

"Intinya di situ ribut, kemudian dari pihak manajemen tempat itu menghubungi pihak yang bertanggung jawab tentang keamanan di tempat hiburan tersebut dari saudara K," bebernya.

Sebagai sekuriti di tempat karaoke tersebut, lanjutnya, K telah menyampaikan agar supaya tidak ada keributan.

"Tapi, kemudian di situ terjadi keributan dan ada perusakan di tempat hiburan tersebut. Ada monitor komputer yang pecah, kemudian ada juga kaca yang pecah," ujar Yuliyanto.

Keributan itu menimbulkan korban, di antaranya tiga orang dari kelompok L yang mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Kemudian, pada pukul 05.00 WIB, kelompok L melakukan penyerangan di Jambusari.

"Jam 5 pagi itu kelompok L melakukan penyerangan di TKP Jambusari. Di TKP Jambusari ini kondisinya ada tiga orang juga terluka dari kelompoknya L," tutur dia.

Korban di Jambusari mengalami luka-luka akibat benda tajam. Salah satu korban, merupakan kelompok lain.

Rekan-rekan dari salah satu korban di Jambusari, Condongcatur, Sleman kemudian mendatangi Mapolda DIY guna menanyakan perkembangan penanganan kasus.

"Sudah diterima oleh Pak Dirkrimum (Polda DIY) dan sudah dijelaskan kepada teman-teman yang datang ke sini yang menanyakan perkembangan kasusnya. Tetapi, rupa-rupanya belum puas dengan jawaban dari Pak Dirkrimum," ujar Yuliyanto.

Setelah dari Polda DIY, mereka kemudian menuju Babarsari, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Mereka kemudian melakukan perusakan.

Kini, situasi di Babarsari telah aman dan kondusif.

Jalan yang awalnya ditutup sudah dibuka kembali dan warga beraktivitas seperti biasa.

(Sumber: Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina, Robertus Belarminus)

https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/05/120500865/ramai-soal-bentrok-di-babarsari-ini-penjelasan-polisi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke