Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Apa Itu Flu Singapura, dari Penyebab, Penularan hingga Pengobatannya

KOMPAS.com - Unggahan perihal flu Singapura beberapa waktu terakhir ramai di media sosial.

Selain disebutkan menyerang pada anak-anak, juga dilaporkan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Sejumlah warganet mempertanyakan sebenarnya apa itu flu Singapura?

Berikut ini beberapa unggahan soal flu Singapura di media sosial:

"Flu singapur yah? Kemaren ponakan aku juha kena :( alhamdulillah udah sembuh cuman tangan sama kakinya jadi ada bekas totol2 gitu :(," twit akun @seribu2ribu pada Sabtu (14/5/2022).

Lantas apa itu sebenarnya flu Singapura?

Mengenal apa itu flu Singapura

Dalam dunia medis, flu Singapura dikenal dengan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (PTKM).

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), flu Singapura sudah ada sejak 1957 dan pertama kali muncul di Toronto, Kanada.

Dikenal dengan nama "Flu Singapura" karena gejalanya yang mirip dengan flu, dan pada saat itu di Singapura banyak terjadi kasus serta kematian akibat penyakit ini.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman Ismiralda Oke Putranti menjelaskan, HFMD adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus coxsackie A16 dan enterovirus 71.

"Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak dan mudah menular. Kejadiannya meningkat terutama pada peralihan musim," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (16/5/2022).

Oke memaparkan, terdapat beberapa gejala awal yang muncul jika terinfeksi HFMD atau flu Singapura, yakni:

  • Demam
  • Nyeri tenggorokan
  • Timbul luka pada area dalam mulut, yang akan menyebar hingga tenggorokan, lidah, bahkan area sekitar bibir
  • Nyeri pada mulut
  • Kehilangan nafsu makan
  • Lemas
  • Lebih rewel (pada bayi dan anak)

"Beberapa hari kemudian baru muncul kemerahan dan lenting-lenting pada tangan dan kaki," imbuh Oke.

Masa inkubasi dan gejala lain

Masih dari laman Kemenkes, masa inkubasi flu Singapura yakni 3-7 hari.

Biasanya dimulai dengan gejala demam, nafsu makan berkurang, sakit tenggorokan, dan perasaan tidak enak (malaise).

Satu atau dua hari setelah demam, luka yang menyakitkan akan mulai berkembang di mulut (herpangina).

Luka tersebut biasanya sepert bintik-bintik merah kecil, seringnya ada di bagian belakang mulut yang melepuh dan sakit.

Ruam kulit dengan bintik-bintik merah dan terkadang disertai lepuh terdapat di telapak tangan dan telapak kaki, juga berkembang dalam kurun waktu satu hingga dua hari.

Tanda-tanda tersebut bisa juga muncul di lutut, siku, pantat, atau area genital.

Di beberapa orang terutama anak-anak, akan mengalami dehidrasi jika tidak mampu menelan cairan yang cukup akibat rasa sakit yang muncul di sekitar mulut.

Sementara itu, di beberapa orang terutama orang dewasa, flu Singapura bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali. Meski demikian, mereka masih bisa menularkan virus kepada orang lain.

Seperti yang dipaparkan Oke, penyebab Flu Singapura adalah virus coxsackie A16 dan enterovirus 71.

Virus penyebab flu Singapura bisa menular melalui cairan tubuh seperti:

  1. Air liur
  2. Dahak
  3. Lendir hidung
  4. Cairan blister atau cairan pada luka lepuh
  5. Feses atau kotoran

Melalui cairan milik penderita, penyakit ini akan menyebar ke orang lain yang melakukan kontak langsung, seperti berciuman, berpelukan, atau menggunakan peralatan makan yang sama.

Kontak langsung dengan kotoran seperti saat mengganti popok juga bisa menjadi media penularan flu Singapura.

Pengobatan flu Singapura

Jika terkena flu Singapura, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan, yakni beristirahat, serta makan dan minum dengan cukup.

Bila terasa nyeri, imbuh Oke, bisa juga mengonsumsi obat seperti paracetamol atau ibuprofen.

Untuk meredakan nyeri di mulut, bisa dengan mengonsumsi es krim atau minum air es.

"Minum dapat dibuat es untuk membantu meredakan nyeri. Diberikan vitamin jika diperlukan," katanya.

Oke menegaskan, infeksi virus ini umumnya sembuh sendiri asalkan beristirahat serta makan dan minum dengan cukup.

"Jika gejala berat terutama bila anak sama sekali tidak dapat makan dan minum, baru diindikasikan untuk dirawat inap," ujar dia.

Pencegahan flu Singapura

Untuk mencegah tertular flu Singapura, Oke menuturkan untuk menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan setelah melakukan kegiatan apa pun.

"Perhatikan etika bersin dan batuk untuk mencegah penularan. Segera periksa ke dokter bila ada keluhan," katanya lagi.

Selain itu, penting juga untuk membatasi kontak langsung seperti berpelukan atau menggunakan peralatan makan yang sama dengan orang yang terinfeksi.

Komplikasi

Meski flu Singapura umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, penyakit tangan, kaki, dan mulut ini bisa juga menimbulkan beberapa komplikasi.

Melansir dari Healthline, potensi komplikasi penyakit ini meliputi:

  • Dehidrasi
  • Kuku jari tangan atau kuku kaki rontok
  • Meningitis
  • Radang otak
  • Kelumpuhan

(Sumber: Diva Lufiana Putri | Editor: Rizal Setyo Nugroho)

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/18/063000865/mengenal-apa-itu-flu-singapura-dari-penyebab-penularan-hingga-pengobatannya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke