Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sudah Sikat Gigi tetapi Masih Bau Mulut? Ini Penjelasan Dokter Gigi

KOMPAS.com - Ramai unggahan yang menceritakan warganet yang mengeluh bau mulut meski sudah menyikat giginya dua kali sehari, Minggu (27/2/2022).

Informasi itu diunggah oleh akun Twitter berikut.

"Mohon sarannya kaka2," tulis caption dalam twit itu.

"Cara ilangin bau mulut gmn lagi ya? Sender udh sikat gigi sehari 2x tapi tetep agak bau," bunyi keterangan dalam foto.

Hingga Minggu (27/2/2022) malam, twit itu sudah diretwit sebanyak 455 kali dan disukai sebanyak lebih dari 5.550 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Lantas, apa penyebab bau mulut, meski sudah menyikat gigi rutin?

Penyebab bau mulut secara umum

Dokter gigi spesialis penyakit mulut di klinik Difa Oral Health Center (OHC) Jakarta Selatan drg. Widya Apsari Sp.PM. mengatakan, sebagian besar bau mulut disebabkan oleh kondisi di rongga mulut.

Adapun kondisi yang dimaksud, yakni karang gigi dan gigi berlubang.

"90 persen bau mulut disebabkan oleh kondisi di rongga mulut. Beberapa kondisi rongga mulut yang dapat menyebabkan bau mulut adalah karang gigi dan juga gigi berlubang," ujar Widya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/2/2022).

Ia menjelaskan, kondisi adanya karang gigi dan gigi belubang ini menyebabkan peningkatan jumlah bakteri pada rongga mulut, di mana bakteri berlebih pada rongga mulut ini memproduksi produk sulfur yang menyebabkan bau tidak sedap.

Selain itu, bau mulut juga disebabkan kondisi lain, seperti akibat infeksi pada sinus, dan juga adanya masalah pencernaan.

Terkait bau mulut meski sudah menyikat gigi rutin, Widya menjelaskan, diduga ada penumpukan karang gigi dan adanya gigi berlubang yang tidak ditambal.

"Untuk yang di twit bahwa yang bersangkutan sudah dikat gigi 2 kali tapi masih bau mulut, bisa jadi masih ada penumpukan karang gigi dan adanya gigi berlubang yang tidak ditambal," jelas Widya.

Dari kondisi itu, sehingga tindakan menyikat gigi saja tidak cukup untuk menghilangkan bau mulut.

Widya mengimbau kepada orang tersebut harus melakukan tindakan dengan membersihkan karang gigi (scaling) dan juga penambalan pada gigi yang berlubang untuk menghilangkan bau mulutnya.

Apa itu scaling?

Seperti diketahui, scaling merupakan proses menghilangkan karang gigi menggunakan alat yang bernama ultrasonic scaler.

Alat tersebut akan menghasilkan getaran kecil yang sangat cepat yang bisa meluruhkan karang gigi.

Jika karang gigi di dalam mulut Anda sudah cukup banyak, gusi akan mudah berdarah dan terasa ngilu saat dibersihkan.

Apabila dibutuhkan, dokter bisa memberikan anestesi lokal pada gigi Anda.

Selanjutnya, dokter gigi akan menghaluskan permukaan gigi yang masih kasar dengan alat-alat scaler manual.

Kapan scaling?

Terkait waktu yang tepat untuk melakukan scaling, Widya menganjurkan, yakni tiap 6 sampai 12 bulan sekali.

"Scaling dapat dilakukan 6 sampai 12 bulan sekali," ujar Widya.

Apakah larutan kumur bisa hilangkan bau mulut?

Widya menegaskan, pada dasarnya larutan kumur atau obat kumur mengandung antiseptik yang dapat mengurangi bakteri untuk mengatasi bau mulut.

Namun, terkadang obat kumur ini tidak dapat mengatasi masalah mulut sampai ke penyebabnya.

"Untuk pengobatan bau mulut yang paling tepat adalah dengan obat kumur dan juga disertai dengan tindakan gigi baik penambalann gigi/pencabutan gigi yang berlubang dan juga dengan scaling," ujar dia.

Apakah membersihkan lidah mengurangi bau mulut?

Widya mengatakan, tindakan membersihkan lidah atau menyikat lidah juga dapat membantu untuk menghilangkan bau mulut.

Namun, perlu diingat juga bahwa konsumsi air yang cukup dan makan sayur dinilai sangat penting untuk membuat kualitas air ludah menjadi baik secara kualitas maupun kuantitas.

"Jika air ludah baik, terjadi kondisi rongga mulut yang lembab, sehingga tidak terjadi kekeringan pada mulut yang juga dapat memicu terjadinya bau mulut," kata Widya.

Menurut dia, kekeringan pada mulut ini menjelaskan kenapa ketika kita puasa, mulut kita terasa lebih bau, karena faktor penurunan jumlah produksi air ludah.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/28/110000365/sudah-sikat-gigi-tetapi-masih-bau-mulut-ini-penjelasan-dokter-gigi

Terkini Lainnya

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke