Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Bahaya Kurang Tidur: Gangguan Pencernaan hingga Menurunkan Kekebalan

KOMPAS.com - Waspadai bahaya kurang tidur yang berdampak pada kesehatan. 

Ciri seseorang yang kurang tidur adalah menguap dan kelelahan. Kondisi ini bisa menjadi masalah serius yang memengaruhi kesehatan mental dan fisik.

Menurut statistika Hari Tidur Dunia, masalah tidur merupakan epidemi global yang mengancam kesehatan dan kualitas hidup hingga 45 persen dari populasi dunia.

Bagi kebanyakan kurang, mengatasi masalah kurang tidur cukup dengan tidur nyenyak satu atau dua malam.

Namun sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa situasinya tidak semudah itu, bahkan untuk orang yang lebih muda.

Dampak kurang tidur

Tiga belas orang berusia 20-an yang tidur 30 persen kurang dari yang mereka butuhkan selama 10 malam, belum sepenuhnya pulih dari sebagian besar proses kognitif mereka setelah tujuh malam tidur tanpa batas untuk pulih.

"Studi ini memeriksa dampak dari kurang tidur, terutama memeriksa durasi tidur menggunakan pergelangan tangan actigraphy, perubahan EEG, dan kinerja kognitif," kata spesialis obat tidur di Pusat Pengobatan Tidur, Mayo Clinic, Dr Bhanu Prakash Kolla, dikutip dari CNN.

Bhanu mengatakan, waktu reaksi seseorang meningkat selama tujuh hari dan kembali seperti semula setelah kembali menjalani tidur yang normal. 

Namun kemampuan kognitif lainnya termasuk akurasi tidak sepenuhnya pulih setelah beberapa hari mengalami kurang tidur. 

Sementara itu, asisten profesor kedokteran klinis di Keck School of Medicine, University of Southern California, Dr Raj Dasgupta menjelaskan, penelitian ini menunjukkan bahwa ada hal-hal seperti memori dan kecepatan pemrosesan mental yang tidak akan dipulihkan secepat itu.

"Bagian utama dari kurang tidur pasti dapat dipulihkan, tetapi ada hal-hal yang tidak akan Anda dapatkan kembali dengan cepat," jelas dia.

"Itulah mengapa sangat penting untuk tidak memiliki hutang tidur sejak awal," tambahnya.


Otak butuh tidur

Sebuah studi tidur berbasis laboratorium menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam semalam selama dua minggu, memiliki tes kognitif dan refleks sama buruknya seperti orang yang kurang tidur selama dua malam penuh.

Hal itu karena otak membutuhkan siklus tidur yang tidak terputus untuk menyerap keterampilan baru, membentuk ingatan kunci, dan memperbaiki tubuh dari keausan hari itu.

Selama tidur, tubuh Anda benar-benar memperbaiki dan memulihkan dirinya sendiri pada tingkat sel.

Oleh karena itu, kurang tidur yang kronis berdampak pada kemampuan Anda untuk memperhatikan, mempelajari hal-hal baru, menjadi kreatif, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

Apa yang harus dilakukan?

Sayangnya, peneliti tak tahu persis berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari kondisi kurang tidur.

"Kami tidak tahu persisnya. Studi ini menunjukkan bahwa mungkin beberapa tugas, terutama pada pasien yang lebih muda, dapat memakan waktu lebih lama untuk pulih setelah kurang tidur," kata Kolla.

Namun, kuncinya adalah menghindari kurang tidur sejak awal.

Makan makanan yang seimbang, berolahraga secara teratur, tetap aktif secara mental, serta menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol Anda akan meningkatkan kualitas tidur juga.


Bahaya kurang tidur

Tubuh memerlukan waktu tidur untuk istirahat dan recovery kerja-kerja organ tubuh. 

Karena itu akan ada efek dan dampak yang terjadi apabila seseorang mengalami kurang tidur. 

Berikut ini efek kurang tidur yang harus diwaspadai, dikutip dari Kompas.com:

1. Memengaruhi sistem syaraf pusat

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.

Sistem saraf pusat ini berfungsi sebagai pusat pengendali utama pada tubuh. Dalam hal ini, tidur diperlukan agar sistem saraf pusat tetap berfungsi dengan baik.

Sementara insomnia kronis bisa mengganggu cara tubuh dalam mengirim dan memproses informasi.

Selama tidur, jalur saraf akan terbentuk di antara sel saraf (neuron) di otak yang membantu Anda mengingat informasi baru yang telah Anda pelajari.

Kurang tidur akan membuat otak Anda kelelahan, sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

2. Menurunkan sistem kekebalan

Saat tubuh tertidur, sistem kekebalan akan menghasilkan zat pelindung yang melawan infeksi seperti antibodi dan sitokin.

Sistem imunitas menggunakan zat ini untuk memerangi penjajah asing seperti bakteri dan virus.

Sitokin tertentu juga bisa membantu Anda untuk tidur, sehingga sistem kekebalan Anda lebih efisien untuk mempertahankan tubuh Anda dari penyakit.

Dengan demikian, kurang tidur dapat mencegah sistem kekebalan Anda membangun kekuatannya.  

3. Memengaruhi sistem pernapasan

Gangguan pernapasan malam hari yang disebut obstructive sleep apnea (OSA) dapat mengganggu tidur Anda dan menurunkan kualitas tidur.

Saat Anda bangun sepanjang malam, hal ini dapat menyebabkan kurang tidur, yang membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi pernapasan seperti flu biasa dan flu.

Kurang tidur juga dapat memperburuk penyakit pernapasan yang sudah ada, seperti penyakit paru-paru kronis.

4. Mengganggu sistem pencernaan

Selain makan terlalu banyak dan tidak berolahraga, kurang tidur merupakan faktor risiko lain untuk menjadi kelebihan berat badan dan obesitas.

Tanpa tidur yang cukup, otak Anda mengurangi leptin dan meningkatkan ghrelin, yang merupakan perangsang nafsu makan.

Perjalanan hormon ini bisa menjelaskan mengapa seseorang mungkin makan berlebihan di malam hari.

Kurang tidur juga menyebabkan tubuh Anda melepaskan lebih sedikit insulin setelah Anda makan. Padahal insulin ini diperlukan untuk membantu menurunkan kadar gula darah (glukosa) Anda.

Gangguan tersebut dapat menyebabkan diabetes melitus dan obesitas. 

5. Memengaruhi sistem kardiovaskular

Tidur terbukti dapat memengaruhi proses yang menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda, termasuk yang memengaruhi gula darah, tekanan darah, dan tingkat peradangan.

Tidur juga memainkan peran penting dalam kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dan memperbaiki pembuluh darah dan jantung.

Sementara orang yang kurang tidur dilaporkan lebih mungkin terkena penyakit kardiovaskular.

Sebuah analisis mengaitkan insomnia dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. 

Setelah tahu bahaya dari kurang tidur, sebaiknya Anda mulai mengatur pola istirahat dengan tidur cukup. 

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/14/070500665/5-bahaya-kurang-tidur--gangguan-pencernaan-hingga-menurunkan-kekebalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke