Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Latihan Penciuman untuk yang Alami Anosmia karena Covid-19, Bagaimana Caranya?

Seperti diketahui, anosmia atau kehilangan penciuman menjadi salah satu gejala terinfeksi virus corona yang dialami banyak penderita Covid-19. 

Anosmia merupakan hilangnya indera penciuman sebagian atau keseluruhan. Hilangnya kemampuan ini hanya bersifat sementara.

Hilangnya kemampuan mencium membuat makanan terasa berbeda, bahkan ada yang tidak dapat memposisikan diri saat dalam situasi berbahaya.

Misalnya, tanpa kemampuan mendeteksi bau, maka tidak akan mampu mencium kebocoran gas, asap dari api, atau susu basi.

Umumnya, kondisi yang menyebabkan anosmia sementara karena terjadi iritasi lapisan hidung, seperti alergi atau pilek.

Pelatihan penciuman

Dilansir dari The Guardian, Sabtu (24/4/2021), para ilmuwan Inggris menyarankan pelatihan penciuman karena satu dari lima pasien yang mengalami anosmia belum kembali normal setelah terinfeksi selama 8 minggu.

Ahli dari Fakultas Kedokteran Norwich University of East Anglia, Inggris, Prof Carl Philpott menjelaskan, latihan ini dilakukan dengan mengendus setidaknya empat bau berbeda.

Latihan ini dilakukan dua kali sehari selama beberapa bulan.

Menurut dia, latihan ini merupakan cara yang murah, mudah, sederhana, dan bebas efek samping untuk mengobati gejala umum bagi mereka yang terinfeksi virus corona.

Philpott mengatakan, metode tersebut bertujuan untuk membantu pemulihan pasien berdasarkan neuroplastisitas, atau kemampuan otak untuk mengatur ulang dirinya untuk mengimbangi perubahan atau cedera.

Lamanya gejala anosmia pada pasien Covid-19

Menurut studi oleh Pennsylvania State University pada Oktober 2020, disebutkan 44-77 persen pasien Covid-19 mengalami kehilangan penciuman total selama tahap akut Covid-19.

Meskipun anosmia akibat Covid-19 telah memengaruhi angka yang cukup tinggi secara global, Philpott meyebutkan, sebagian besar mengaku penciumannya kembali secara mendadak.

Diketahui, sebanyak 90 persen kemampuan penciuman dari pasien Covid-19 telah pulih sepenuhnya setelah enam bulan terinfeksi Covid-19.

Penyembuhan anosmia

Selain melakukan metode penyembuhan dengan mengendus wewangian yang berbeda, ada juga metode sederhana yang dapat dilakukan untuk mengatasi anosmia.

Diberitakan Kompas.com, 28 September 2020, untuk menyembuhkan anosmia difokuskan pada penyebab hidung tersumbat.

Jika anosmia disebabkan oleh hidung tersumbat karena pilek atau alergi, biasanya tidak diperlukan pengobatan khusus. Sebab, pilek biasanya akan membaik dengan sendirinya.

Metode penyembuhan lain yang direkomendasikan adalah penggunaan dekongestan yang dijual bebas dalam jangka pendek.

Obat ini mampu membuka saluran hidung sehingga pasien dapat bernapas lebih mudah.

Akan tetapi, jika sumbatan semakin parah atau tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari, segera konsultasikan dengan dokter.

Jika penyebab anosmia karena polip atau pertumbuhan sel, tindakan pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan sumbatan agar pasien anosmia dapat bernapas lebih lega.

Perlu diketahui, anosmia tidak selalu dapat diobati, terutama jika penyebabnya adalah usia.

Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi seseorang yang mengalami anosmia yakni meletakkan detektor kebakaran dan alarm asap di rumah atau kantor dan berhati-hatilah dengan sisa makanan.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/29/070500865/latihan-penciuman-untuk-yang-alami-anosmia-karena-covid-19-bagaimana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke