Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Masker Diyakini Dapat Kurangi Risiko Penularan Virus Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar orang-orang menerapkan physical distancing untuk menekan penyebaran virus.

Selain itu, penggunaan masker juga dapat diterapkan guna mengurangi risiko terpapar virus.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan Robert Koch Institut, untuk melindungi diri dan orang lain dari infeksi patogen pernapasan terdapat beberapa langkah penting dan efektif seperti menjaga kebersihan tangan, mematuhi aturan batuk dan bersin, hingga menjaga jarak setidaknya 1,5 meter.

Mengurangi risiko penularan

Tak hanya itu, menggunakan masker dapat mengurangi risiko penularan terhadap orang lain, karena dapat menghalangi droplet atau tetesan yang disebabkan oleh batuk, bersin, atau saat berbicara.

Beberapa orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 mungkin tidak mengalami sakit sama sekali atau terinfeksi tanpa gejala, namun masih dapat menularkan virus. 

Dalam kasus ini, memakai masker sebagai tindakan pencegahan dapat membantu mengurangi risiko penularan.

Oleh karena itu, menggunakan masker di ruang publik di mana jarak aman tidak dipenuhi seperti di transportasi umum, toko, atau tempat kerja, bisa membantu mencegah penyebaran virus corona lebih luas.

Selain itu, masker juga dapat mendukung kesadaran jarak fisik dan perilaku menjaga kesehatan.

Apabila lebih banyak orang menggunkan masker diharapkan bisa menekan angka penyebaran virus corona di masyarakat. 

Jika kekurangan masker kesehatan yang biasa dijual di toko atau apotek, masyarakat dapat menggunakan masker berbahan tekstil, dengan memperhatikan cara pemakaian dan kebersihannya.

Masker dapat dipakai dengan benar atau dikenakan ketat untuk menutupi mulut dan hidung,

Selanjutnya perlu melakukan penggantian masker saat sudah basah dan disarankan untuk tidak menyentuh masker saat digunakan.

Mewajibkan masker

Melansir thelocal, Kota Jena di Jerman menjadi kota pertama yang mewajibkan penggunaan masker saat berbelanja, menaiki transportasi umum, atau di tempat publik.

Perintah tersebut dibuat dengan tujuan meningkatkan keselamatan orang-orang, di mana jarak 1,5 meter tak dapat dipertahankan.

Otoritas kota tersebut mengungkapkan bahwa telah ada persediaan masker bagi tenaga medis dan profesi lain yang membutuhkan seperti supir bus.

Hal tersebut meminta orang-orang untuk membuat masker secara pribadi jika masker bedah tak tersedia.

Selain itu, jenis penutup wajah lainnya seperti syal juga dapat dikenakan selama menutupi hidung dan mulut.

Sementara itu, Austria juga telah mengumumkan bahwa pembeli di supermarket harus mengenakan masker wajah dalam upaya penekanan penyebaran virus corona baru ini.

Kota dan distrik lain di Jerman juga memperkenalkan langkah-langkah tersebut, meskipun belum ada tanda-tanda tatanan nasional.

Sebelumnya disebutkan bahwa penggunaan masker hanya diperuntukan bagi orang yang sakit agar tidak menularkan pada orang yang sehat. 

Namun saat ini, penggunaan masker untuk semua orang diyakini dapat membantu pengurangan potensi penyebaran virus.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/03/162000765/saat-masker-diyakini-dapat-kurangi-risiko-penularan-virus-corona

Terkini Lainnya

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke