Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

493 Orang Meninggal, Apakah Isolasi Dapat Menghentikan Penyebaran Virus Corona?

KOMPAS.com - Virus corona masih terus mewabah di banyak negara. Jumlah kasus yang terdeteksi hingga kini tidak kunjung mengalami penurunan.

Meskipun jumlah orang yang dinyatakan sembuh lebih banyak dari korban yang meninggal, tetapi laju persebaran virus tersebut terus meningkat.

Beberapa kota di daratan China juga telah diisolasi terkait dengan tujuan untuk menekan laju atau menghentikan persebaran virus.

Sebelumnya, virus corona baru ini diduga berasal dari pusat kota Wuhan di Provinsi Hubei.

Namun, menurut spesialis kesehatan publik, terlalu awal untuk menyebut isolasi ini dapat memperlambat persebaran penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus corona tersebut.

Melansir South Morning China Post (SCMP), beberapa ahli virologi mengatakan bahwa berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan, periode inkubasi virus corona adalah selama 2 minggu.

Berdasarkan studi tersebut, rata-rata infeksi harusnya telah mulai melambat pada Rabu (5/2/2020), dua minggu setelah pelarangan perjalanan yang dilakukan di negara tersebut.

Namun, ahli lain mengatakan bahwa sejauh ini, data yang tercatat hanya menunjukkan berbagai macam kemungkinan.

Penutupan kota

Untuk membatasi penyebaran virus, otoritas setempat menutup Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei. Pada 23 Januari lalu, penutupan kota ini dilakukan dengan menghentikan penerbangan pesawat, kereta, dan bus dari dan ke arah sana. 

Seluruh transportasi publik dan kendaraan pribadi juga dilarang di dalam kota yang menjadi rumah bagi lebih dari 11 juta penduduk ini.

Namun, sekitar lima juta penduduk telah meninggalkan Wuhan sebelum kota tersebut diisolasi.

Pejabat berwenang di China memperluas pembatasan transportasi ke setidaknya 15 kota di sekitarnya.

Jumlah penduduk yang tinggal di wilayah-wilayah tersebut jika digabungkan adalah mencapai lebih dari 50 juta penduduk.

Salah satu Profesor Global Biosecurity di University of New South Wales, Raina MacIntyre mengatakan, dalam sebuah teori bahwa intervensi apapun yang menurunkan perjalanan harusnya efektif dalam upaya pembatasan penyebaran infeksi di luar wilayah terdampak.

"Akan tetapi, banyak orang Wuhan yang telah meninggalkan kotanya untuk merayakan tahun baru Imlek. Kondisi ini mungkin dapat menjelaskan adanya kasus di luar China. Kita harus melihat jika pertumbuhan epidemi ini melambat di Hubei maupun di luar Hubei dalam beberapa minggu ke depan," kata Raina.

Puncak virus 

Sementara, seorang spesialis penyakit menular Hong Kong, Joseph Tsang Kay-yan, mengungkapkan bahwa isolasi akan membantu upaya untuk mengendalikan wabah, tetapi jumlah kasus akan tetap bertambah dalam bulan-bulan ke depan.

"Para ahli (dari Universitas Hong Kong) memprediksi bahwa puncak peningkatan jumlah kasus akan terjadi sekitar akhir April. Saya pikir jumlah kasus akan terus meningkat dalam empat hingga delapan minggu ke depan," kata Tsang.

Menurutnya, isolasi adalah upaya yang penting dari perspektif global. Sebab, upaya ini dapat membantu meminimalisir penyebaran kasus di dunia.

Akan tetapi, Profesor Hukum Kesehatan Publik di Universitas Georgetown, Lawrence Gostin mengatakan, bahwa karantina seperti yang dilakukan di Hubei justru tidak efektif dan bersifat kontraproduktif.

"Dengan membatasi orang-orang di dalam zona dengan penularan aktif, akan ada kontaminasi silang antar keluarga, teman, ataupun tetangga. Dan China kehilangan kepercayaan dan kerja sama dari populasi tersebut," tutur Gostin sebagaimana dikutip SCMP.

Data kasus

Hingga kini, tercatat ada lebih dari 24.000 kasus yang telah terkonfirmasi virus corona di seluruh dunia. 

Di daratan China sendiri, infeksi telah terkonfirmasi di seluruh provinsi di China dan wilayah-wilayah lain di daratan China.

Profesor Epidemiologi Penyakit Menular dari London School of Hygiene and Tropical Medicine,  John Edmunds, mengatakan bahwa data dari China masih sangat mentah sehingga tidak mungkin memperoleh gambaran akurat tentang apa yang sebenarnya tengah terjadi. 

Seorang senior kesehatan global di US Think Thank The Council of Foreign Relations, Yanzhong Huang, setuju bahwa masih terlalu awal untuk menyimpulkan bahwa isolasi telah efektif jika keefektifan tersebut diukur dari jumlah kasus infeksi baru.

"Sejauh ini, kita belum melihat cahaya di akhir terowongan ini," pungkas Huang. 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/05/170000665/493-orang-meninggal-apakah-isolasi-dapat-menghentikan-penyebaran-virus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke