Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pemilu Pertama di Indonesia

Kompas.com - 20/01/2024, 10:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Indonesia dikenal sebagai negara demokratis dengan rakyat yang memiliki kontrol mutlak.

Pemilihan umum (pemilu) adalah salah satu cara demokrasi dipraktikkan di Indonesia.

Tujuan awal pemilihan umum di Indonesia adalah memilih partai politik yang akan mewakili di lembaga perwakilan rakyat, termasuk DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

MPR pada awalnya bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pemilihan presiden dan wakil presiden.

Namun, rakyat menghendaki untuk ikut serta dalam proses pemilihan presiden dan wakil presiden.

Setelah amandemen keempat UUD 1945 pada 2002, diputuskan bahwa rakyat harus memilih presiden dan wakil presiden secara langsung.

Baca juga: Partai Politik Peserta Pemilu di Indonesia dari Masa ke Masa

Pemilihan presiden dan wakil presiden diadakan setiap lima tahun sekali.

Pada Februari 2024 mendatang, Indonesia akan menggelar pemilu ke-13 di sepanjang sejarah.

Pemilu 2024 sekaligus menjadi pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung untuk yang kelima kalinya di Indonesia.

Lantas, kapan pemilu pertama Indonesia digelar?

Pemilu 1955

Tahun 1955 menandai pemilihan umum pertama di Indonesia. Pemilu pertama di Indonesia diselenggarakan 10 tahun sejak kemerdekaan.

Tujuan awal dari Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 adalah untuk menyelenggarakan pemilihan umum pertama pada Januari 1946.

Namun, rencana penyelenggaraan pemilu pertama ditunda karena masalah keamanan dan perang kemerdekaan.

 

Terakhir, Kabinet Wilopo mengirimkan usulan undang-undang pemilu ke parlemen pada 25 November 1952 dan disetujui pada 4 April 1953.

Baca juga: Jatuhnya Kabinet Wilopo

Pada masa pemerintahan Ali Sastroamijoyo I, kampanye baru dilaksanakan.

Adapun pemungutan suara baru dilakukan pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap.

Posisi anggota Konstituante dan DPR diperebutkan dalam pemungutan suara awal ini. Secara keseluruhan, ada 272 kursi yang tersedia untuk DPR.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com