Adapun dampak dari praktik politik etis ini adalah munculnya golongan sosial baru yang memiliki status sosial sesuai dengan bidangnya.
Selama belajar dan bekerja, mereka memiliki kesempatan besar untuk membina hubungan dengan daerah dan kebudayaan lain yang memiliki pandangan dan pemikiran tentang kesadaran kebangsaan.
Baca juga: STOVIA, Sekolah Dokter Zaman Hindia Belanda
Lebih lanjut, secara ekonomi dan sosial sendiri politik etis juga mengalami kegagalan.
Akan tetapi, program edukasi telah berdampak bagi masa depan bangsa Indonesia, di mana mendorong lahirnya pergerakan nasional Indonesia.
Meskipun dalam pelaksanaan program edukasi tetap terjadi diskriminasi pendidikan, tetapi politik etis telah memberikan kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk bersekolah.
Salah satu sekolah yang didirikan pemerintah Hindia Belanda adalah STOVIA (Sekolah Kedokteran di Jawa).
Dari STOVIA, lahir dokter-dokter pribumi yang kemudian memantik munculnya pergerakan nasional.
Beberapa tokoh pergerakan nasional lulusan STOVIA adalah dr. Sutomo, dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, dan R.T. Ario Tirtokusumo.
Merekalah yang mempelopori berdirinya organisasi pertama di masa pergerakan nasional Indonesia, Budi Utomo, pada 20 Mei 1908.
Referensi: