Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia Lulusan STOVIA

Kompas.com - 27/11/2023, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber ,Kompas.com

KOMPAS.com - Maria Emilia Thomas Yusuf atau Marie Thomas adalah dokter perempuan pertama di Indonesia yang merupakan lulusan dari STOVIA (Sekolah Kedokteran di Jawa).

Wanita berdarah Minahasa ini sempat berpindah-pindah sekolah karena pekerjaan ayahnya, Adrian Thomas, yang merupakan seorang tentara.

Akan tetapi, kiprah pendidikan Marie Thomas untuk bersekolah sebagai dokter ini tidak langsung berjalan mulus.

Perempuan pribumi baru diizinkan masuk ke sekolah kedokteran pada 1912.

Marie Thomas pun menjadi murid perempuan pertama yang berhasil masuk STOVIA pada 1912.

Baca juga: STOVIA, Sekolah Dokter Zaman Hindia Belanda

Kiprah pendidikan

Marie Thomas lahir pada 17 Februari 1896 di Minahasa.

Ia merupakan putri dari pasangan Adrian Thomas dan Nicolina Maramis.

Sewaktu kecil, Marie Thomas sempat mengenyam pendidikan di Europeesche Lagere School dan lulus pada 1911.

Kemudian, pada 1912, Marie Thomas masuk STOVIA.

Pada saat itu, Marie Thomas menjadi satu-satunya murid perempuan di antara 180 murid laki-laki yang juga bersekolah di tempat yang sama.

Maka dari itu, Marie pun mendapat perhatian khusus dan diizinkan tinggal di rumah warga sekitar, sedangkan murid lainnya diwajibkan tinggal di asrama.

Marie Thomas lulus dari STOVIA pada 1922 dengan nilai yang memuaskan dan mendapat gelar Indische Arts.

Kelulusan Marie Thomas dari STOVIA pun menjadi perhatian utama, karena ia merupakan dokter perempuan pertama di Indonesia.

Karier dokter

Setelah lulus dari STOVIA, Marie Thomas ditugaskan sebagai seorang dokter pemerintah di Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ), sekarang RS Cipto Mangunkusumo.

Sepanjang kariernya sebagai dokter, ia dikenal sebagai dokter spesialis bidang ginekologi dan kebidanan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com