Pada 16 Maret 1929, Marie menikah dengan seorang dokter asal Padang bernama Mohammad Joesoef.
Setelah menikah, Marie ikut suaminya pindah ke Padang dan bekerja sebagai Pelayanan Kesehatan Masyarakat di sebuah rumah sakit di sana.
Di rumah sakit itulah, Marie memperkenalkan kebijakan mengontrol kelahiran bayi lewat metode kontrasepsi Intrauterine Device (IUD).
Baca juga: Mengapa Belanda Mendirikan STOVIA pada Awal Abad ke-20?
Marie Thomas dan suaminya memutuskan untuk menetap di Bukittinggi dan mendirikan sekolah kebidanan pertama di Sumatera pada 1950.
Sekolah itu menjadi sekolah kebidanan kedua di Indonesia.
Selama menjadi dokter, Marie Thomas kerap membantu para perempuan yang mengalami kesulitan dalam proses persalinan.
Berkat kiprah dan kepiawaiannya sebagai dokter, Marie Thomas pun diangkat sebagai Kepala RSU Bukittinggi pada 4 November 1966.
Masih di tahun yang sama, setelah lebih dari 40 tahun mengabdikan diri sebagai dokter, Marie Thomas meninggal di usia 70 tahun akibat serangan jantung.
Sebelum tutup usia, kondisi kesehatan Marie Thomas sebenarnya memang sudah menurun, tetapi ia tidak menghiraukan nasihat teman-temannya.
Bahkan, sehari sebelum meninggal, Marie Thomas masih mengajar di sekolah bidan yang ia dirikan dalam kondisi yang tidak prima.
Marie Thomas diketahui sudah enam kali mengalami serangan jantung.
Referensi: