Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Penerapan Politik Etis

Kompas.com - 07/09/2021, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Politik Etis adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan bumiputra atau rakyat pribumi. 

Pemikiran ini merupakan kritik terhadap penerapan politik tanam paksa di Indonesia yang dipelopori oleh Pieter Brooshooft dan C Th van Deventer. 

Setelah Politik Etis dilaksanakan, dampak yang terlihat yaitu munculnya kalangan terdidik dari rakyat Indonesia, terbangunnya saluran irigasi, dan terjadi perpindahan penduduk dalam proses transmigrasi. 

Baca juga: Mengapa Pemerintah Kolonial Belanda Menerapkan Politik Etis?

Dampak Penerapan Politik Etis

Sistem Tanam Paksa dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Johannes van den Bosch pada 1830. 

Sistem Tanam Paksa ini dilakukan dengan sangat kejam oleh pihak Belanda, di mana mereka mengeksploitasi para tenaga kerja yang digaji kecil, tetapi harus bekerja dalam kondisi berat.

Selain itu, setiap desa juga wajib menyisihkan tanahnya sebesar 20 persen untuk ditanami komoditas ekspor, khususnya kopi, tebu, teh, dan tarum (nila).

Sistem Tanam Paksa telah memberikan penderitaan cukup besar, khususnya bagi rakyat Indonesia. 

Dari penderitaan tersebut, muncullah rasa simpati bagi rakyat Indonesia, yang akhirnya beberapa tokoh Belanda menerapkan Politik Etis atau Politik Balas Budi. 

Dalam Politik Etis, Belanda membangun sekolah bagi kaum pribumi sebagai bentuk kompensasi atas keuntungan yang didapat Belanda selama Tanam Paksa. 

Selain pendidikan, Politik Etis juga membangun irigasi yang memungkinan pengairan di tanah pertanian dan perkebunan, sehingga dapat ditanami meskipun saat musim kering.

Irigasi ini pun membuat produksi pertanian dan perkebunan meningkat. 

Kemudian, transmigrasi, memindahkan penduduk dari wilayah yang padat di Jawa ke Sumatera. 

Akan tetapi, perpindahan penduduk ini hanya dilakukan untuk memberikan tenaga kerja mereka kepada perkebunan Belanda.

Akibatnya, para pekerja yang dipindah ini dijadikan sebagai buruh yang harus bekerja keras dan menderita.

Tiga kebijakan utama yang dijalankan dalam Politik Etis adalah edukasi, irigasi, dan transmigrasi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com