Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Akhir dari Partai Komunis Indonesia (PKI)?

Kompas.com - 02/10/2023, 13:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Penangkapan dan eksekusi tokoh PKI

Operasi penumpasan G30S tidak berhenti setelah berhasil memaksa mundur pasukan G30S saja.

Pemerintah di bawah komando Soeharto, juga segera mencari dalang yang menjadi otak dari peristiwa ini.

Pada Oktober 1965, Kolonel A. Latief dan Letkol Untung ditangkap.

Mereka didakwa sebagai tokoh utama dalam peristiwa G30S dan dihukum mati sebagai bagian dari represi pemerintah terhadap anggota PKI dan simpatisannya.

Untung Syamsuri didakwa memimpin pasukan yang menculik tujuh jenderal dalam upaya kudeta militer.

Sementara itu, A. Latief, seorang perwira tinggi, disebut bersalah karena secara terbuka mendukung aksi tersebut.

Sementara itu, pemimpin PKI, D.N. Aidit, terus dikejar dan hidup berpindah-pindah untuk menghindari penangkapannya.

Menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965, Aidit segera meninggalkan Jakarta dan melarikan diri ke Yogyakarta yang merupakan daerah basis PKI.

Perjalanan Aidit tidak hanya berhenti di Yogyakarta. Ia juga melakukan perjalanan ke Semarang dan Solo untuk bertemu dengan beberapa pengurus PKI di berbagai daerah untuk melakukan koordinasi.

Hingga pada 22 November 1965, pasukan Brigade Infantri IV Kostrad berhasil menangkap D.N. Aidit di sebuah kampung dekat Stasiun Solo Balapan.

Saat penangkapan, Aidit bersembunyi di dalam sebuah ruangan yang ditutupi lemari.

Dia kemudian dibawa ke tempat bernama Loji Gandrung dan dihukum mati setelah mencoba menggertak tentara. 

Sebelum pelaksanaan hukuman, Aidit meminta kesempatan untuk berpidato.

Setelah berpidato selama 10 menit yang diakhiri dengan teriakan "Hidup PKI", Aidit ditembak mati.

Mayatnya dibuang ke sumur tua di tengah kebun pisang. Akan tetapi, lokasi makam D.N. Aidit hingga kini masih belum diketahui pasti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com