Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan Dibentuknya Angkatan Kelima oleh PKI

Kompas.com - 13/09/2023, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada Januari 1965, Partai Komunis Indonesia (PKI) mengajukan gagasan pembentukan Angkatan Kelima.

Gagasan tersebut berisi tuntutan agar kaum buruh dan kaum tani dipersenjatai.

Pembentukan Angkatan Kelima diusulkan oleh pemimpin PKI, DN Aidit.

Ia mengusulkan 15 juta buruh tani dipersenjatai sebagai Angkatan Kelima (sejenis Angkatan Darat).

Baca juga: Angkatan Kelima, Gagasan Partai Komunis Indonesia

Tujuan Angkatan Kelima

Pada masa Demokrasi Terpimpin, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI resmi membawahi unsur-unsur Angkatan Darat, Laut, dan Udara, serta Angkatan Kepolisian.

Saat itu, masing-masing unsur bertanggung jawab langsung pada Presiden/Panglima Besar Revolusi.

Maka, jika ide itu terwujud, kelompok ini akan menjadi unsur kelima dalam ABRI.

Bersamaan dengan itu, Partai Komunis Indonesia (PKI) yang menjadi partai besar Indonesia mengusulkan agar 15 juta kaum tani dan buruh dipersenjatai.

Pada dasarnya, tujuan Angkatan Kelima adalah untuk menampung bantuan senjata dari China atau Tiongkok.

Selain itu, tujuan Angkatan Kelima adalah untuk menasakomisasi angkatan bersenjata dan mencegah terjadinya konfrontasi dengan Malaysia.

Pembentukan Angkatan Kelima ini didukung oleh Perdana Menteri China saat itu, Zhou En Lai.

Wujud dukungannya diperlihatkan dengan kedatangan Zhou En Lai ke Indonesia pada April 1965 dan mendesak agar segera dibentuk Angkatan Kelima.

Bahkan, Zhou En Lai menawarkan bantuan sebanyak 100.000 senjata ringan kepada Indonesia.

Sesampainya di Indonesia, tawaran bantuan penyediaan senjata itu disampaikan kepada Presiden/Panglima Tertinggi ABRI di hadapan rakyat Komando Operasi Tertinggi (KOT).

Oleh ABRI, keputusan tentang pembentukan Angkatan Kelima ini diserahkan kepada Pemimpin Besar Revolusi, Presiden Soekarno.

Baca juga: Tujuan PKI Mengeluarkan Isu Dewan Jenderal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com